Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 05 April 2022 | 08:50 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan menyaksikan vaksinasi massal Covid-19 di Ponpes Ummul Qura, Pamulang, Tangsel pada Minggu (1/8/2021). [Dok. BIN]

SuaraBogor.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mendapat protes dari masyarakat. Menyikapi hal tersebut, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan meminta masyarakat untuk bisa kembali ke budaya lama yang kini tergerus karena budaya konsumerisme.

Ditegaskan oleh Budi Gunawan bahwa masyarakat menyikapi harga BBM yang naik ini harus bisa melihat kemampuan rill mereka.

"Solusi paling substantif bagi masyarakat menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," kata Budi Gunawan, mengutip dari Antara, Selasa (5/4/2022). 

Menurut Budi, nilai-nilai kearifan lama yang hampir punah bisa kembali diaktifkan kembali. Masyarakat juga harus bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Baca Juga: Mantan Menkeu Chatib Basri Sebut Pertamina Tetap Tekor Jual Pertamax Rp12.500

Sebagai contoh kata Budi, setiap orang bisa memanfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh. Selain menghemat biaya, hal itu juga baik bagi kesehatan.

Soal adaptasi, menurutnya, adalah pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM. Jika terus memaksakan harga murah (mitigasi), selain hanya sia-sia juga berisiko karena akan menguras Pertamina, dan mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.

Meskipun demikian, Budi mengakui kenaikan tersebut akan tetap berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat. Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lain.

"Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan Harga Pertamax Sempat Memanas, Mahasiswa Nyaris Baku Hantam dengan Polisi

Load More