SuaraBogor.id - Ditunjuk sebagai juru bicara alias Jubir pemerintah untuk Presidensi 20 Indonesia, Maudy Ayunda menyambut gembira kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dedy Permadi selaku Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, penunjukan Maudy Ayunda sebagai jubir pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia sudah berdasarkan pertimbangan matang.
“Maudy saat ini masih 27 tahun, tapi, prestasinya luar biasa. Dia representasi, profil anak muda Indonesia yang bisa berkarya di kancah nasional maupun internasional,” kata Dedy
Tak hanya membintangi filem, Maudy Ayunda merilis album dan buku selama berkarir di dunia hiburan. Ia juga dikenal sebagai sosok perempuan yang menomorsatukan pendidikan.
Maudy Ayunda pun dikenal baik oleh masyarakat, tidak hanya generasi Z dan milenial, tapi juga generasi di atasnya.
Menurutnya, penunjukan Maudy Ayunda sebagai jubir juga merujuk data Badan Pusat Statistik, bahwa usia muda berjumlah dua pertiga dari populasi Indonesia sejumlah 270,2 juta jiwa pada 2020.
Populasi generasi Z mencapai 27,94 persen dari total jumlah penduduk, sementara generasi milenial sebanyak 25,87 persen.
“Generasi muda, masa depan Indonesia yang juga perlu mengerti urgensi Presidensi G20 Indonesia.
Dibalik kegembiraannya menjadi perwakilan anak muda untuk forum penting internasional ini, Maudy harus banyak mempelajari isu G20 yang terkesan rumit, lalu mencari formula agar apa yang dia sampaikan bisa dipahami audiens generasi milenial dan Z.
Baca Juga: Maudy Ayunda Perkenalkan Universal Verifier, Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Berlaku Secara Global
“Aku harus mempelajari lebih dalam topik, isu prioritas yang didiskusikan. Aku menerima (informasi), mempelajari kemudian menyampaikan kembali,” kata Maudy Ayunda.
Meski pun terkesan berat, dia justru menyebut tantangan ini sebagai hal yang menarik lantaran ini sesuai dengan kesukaannya, yaitu belajar dan membaca.
“Aku gemar membaca dan belajar, jadi, ini tantangan yang menarik,” kata Maudy.
Persoalan menyampaikan informasi, Maudy berencana menggunakan akun media sosial miliknya supaya bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak muda Indonesia
“Mudah-mudahan aku bisa komunikasikan dengan baik supaya teman-teman bisa mengerti dan tertarik secara personal dengan Presidensi G20 Indonesia,” kata Maudy.
Maudy masuk ke tim juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, informasi yang dia sampaikan bertujuan agar isu G20 lebih membumi dan bisa sampai ke semua lapisan masyarakat.
Berita Terkait
-
Intip 4 OOTD Kebaya Maudy Ayunda, Simpel tapi Berkelas Buat Wisuda!
-
Rumah Tapak Masih Jadi Primadona, Gen Z dan Milenial Makin Aktif Cari Hunian
-
Bukan Gen Z, Generasi Milenial Indonesia Paling Sering Gunakan Pinjol
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI