Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 30 April 2022 | 15:48 WIB
Ilustrasi covid-19. (Freepik)

SuaraBogor.id - Kisah mengharukan datang dari seorang remaja asal Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebut saja Reza (Bukan nama sebenarnya), pemuda berusia 20 tahun itu belum lama menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA.

Pada Ramadhan tahun ini, Reza menjalani puasa tahun pertama tanpa orangtuanya lantaran meninggal karena Covid-19.

Usai Covid-19 merenggut nyawa kedua orangtua nya, saat ini reza tinggal bersama kedua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah.

Rasa terpukul masih terasa hingga hari ini. Semua rasa sedih, kecewa, bingung, danan beberapa rasa lainnya yang tidak bisa disebutkan terlihat jelas saat Reza menceritakan kisahnya.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Bekasi Hari Ini, Sabtu 30 April 2022

Reza mengatakan semua musibah ini dimulai pada tahun 2021 pertengahan di mana saat itu sang ayah yang biasa bekerja di luar kota kembali ke rumah, tidak lama setelahnya beberapa anggota keluarga termasuk ayah dan ibunya mengalami gejala penyakit yang serupa dengan gejala covid-19.

“Saat itu semua orang di rumah terpapar covid, aku doang yang ngga. Jadi aku memilih keluar dari rumah dan tinggal sementara di rumah tetangga sekalian mantau kondisi keluarga saat memerlukan pertolonganku,” kata Reza saat menceritakan kisahnya di Cibinong, Sabtu (30/4/2022).

Selama kurang lebih tiga minggu Reza memperhatikan perkembangan kesehatan keluarganya dari kejauhan tak lama setelahnya kedua adiknya membaik dan di nyatakan negatif.

“Setelah adik-adik di periksa dan di nyatakan negatif saat itu juga mereka ikut mengungsi ke rmh tetangga, tapi tetap di bedain dulu kamarnya,” jelasnya.

Tidak lama setelah adiknya berhasil di ungsikan, secara bersamaan kedua orang tuanya mengalami kondisi yang buruk dan harus segera dilarikan ke rumah sakit dengan perawatan yang intensif.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Pagar Alam Hari Ini, Sabtu 30 April 2022

“Setelah dipindahin ke rumah sakit ga lama mereka di tawarnya cuma 2 sampai 3 harian dokter bilang kalau keadaan mama semakin memburuk dan kita (Reza dan adik-adiknya) diminta untuk banyak berdoa,” tuturnya dengan menahan tangis.

Saat malam tiba sekitar pukul 21.30 WIB Reza mendapatkan kabar dari pihak rumah sakit bahwa sang ibu sudah tidak bernyawa dan harus segera di proses sesuai dengan prosedur pemakaman Covid-19.

“Aku ngga boleh masuk hanya bisa liat mama dari kejauhan aja, saat itu aku ga bisa mikir apa-apa aku hancur banget,” kata Reza.

Rasa terpukul yang Reza dan adik-adiknya rasakan tidak berhenti sampai disitu, satu hari setelah sang ibu menginggalkan dunia tidak lama setelahnya sang ayah menyusul meninggalkan dunia.

“Aku bener-bener ngerasa Tuhan jahat banget ngasih aku cobaan seberat ini diumur aku yang masih segini udah di tinggalin tanggung jawab yang gede banget,” ratapan perasaan yang Reza rasakan.

Di tahun 2022 ini adalah tahun pertama Reza menjalankan ibadah puasa kan akan melaksanakan Lebaran Idul Fitri tanpa kedua orang tuanya. Reza bertanggung jawab melanjutkan usaha orang tuanya untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Kontributor : Devina Maranti

Load More