Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 07 Mei 2022 | 13:42 WIB
Ilustrasi penipuan. [ANTARA]

SuaraBogor.id - Bagi masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat untuk lebih waspada lagi, usai lebaran Idul Fitri 2022 saat ini marak penipuan. Seperti yang dialami pengelola PAUD SPS Nurul Huda Bogor.

Mereka (Pengelola PAUD SPS Nurul Huda) menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Informasi yang dihimpun, dalam menjalankan aksinya pelaku mengaku telah mentransfer uang bantuan untuk PAUD tersebut sebesar Rp21 Juta.

Namun, pelaku mengaku kelebihan jumlah uang yang ‘berhasil’ ditransfer sebesar Rp6 juta yang seharusnya sebesar Rp15 Juta.

Baca Juga: Polisi Berlakukan One Way di Jalur Puncak Bogor Hingga Pukul 12.00 WIB

Kepala Bidang PAUD Dikmas Dinas Pendidikan Kota Bogor, Rika Riana Riska Dewi mengatakan pelaku melalui transfer M-Banking terjadi pada Kamis, 5 Mei 2022, sekira pukul 20.05 WIB.

Pelaku melakukan komunikasi telepon kepada pengelola PAUD dengan memberitahukan bahwa lembaga PAUD tersebut mendapat bantuan dari petinggi di Kota Bogor. Pelaku lalu meminta nomor rekening kelembagaan yang akan dilakukan transfer sebesar Rp21 Juta.

Selang sepuluh menit kemudian, pelaku kembali menelpon bahwa proses transfer-bantuan telah dilakukan, dengan menyertakan screenshot, bukti transfer ke rekening lembaga.

Lima menit kemudian, pelaku mengklarifikasi bahwa sebenarnya lembaga PAUD dimaksud hanya terdata sebagai penerima bantuan sebesar Rp15 juta sehingga pelaku meminta refund (pengembalian) kelebihan Rp6 juta ke rekening penipu.

“Korban tergiring hipnotis untuk melakukan refund transfer, karena spontanitas beban psikologis,” katanya, kepada wartawan.

Baca Juga: Memilukan! Suasana Lebaran, Warga Pandeglang Ditandu ke Puskesmas Lewati Jalan Hutan Yang Licin

Menurut Rika, langkah yang harus segera dilakukan korban segera melapor polisi dan bank tempat transaksi dengan membawa berita acara laporan polisi.

Tak hanya itu, saling mengingatkan dan cross-check pada lembaga PAUD lainnya atau sinkronisasi pada Ketua PC Himpaudi. Pengelola kata dia juga harus waspada terhadap kasus seperti ini dengan tidak mentransfer melalui rekening-pribadi

“Simpul deliknya penipu melakukan penipuan di malam hari, dimana konsentrasi korban sedang tidak fokus dalam mencerna keabsahan modus. Penipu mengetahui bahwa rekening lembaga tidak memiliki alur M-Banking dan ATM yang hanya dapat di crosscheck di depan Teller-Bank,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi menegaskan bahwa modus penipuan semacam itu sering terjadi. Bahkan, ada saja pihak yang mengatasnamakan dari kementerian hingga kepala dinas.

“Yang jelas itu penipuan. Banyak juga yang mengatasnamakan kadis dan macam-macamlah penipuan sekarang ini. Persoalannya kok PAUD itu percaya,” ujarnya.

Dia mengaku awalnya mendapatkan informasi tersebut sejak malam hari. Hanafi menegaskan nama rekening penerima bukanlah atas nama Bima Arya.

“Nama rekeningnya yang jelas bukan Bima Arya. Saya sudah sampaikan itu penipuan,” jelasnya.

Atas kejadian itu pihaknya sudah mengimbau agar tidak mudah percaya modus kelebihan uang transfer dan harus lebih teliti.

Load More