Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 11 Mei 2022 | 08:05 WIB
Ilustrasi Panas Matahari. [Shutterstock]

SuaraBogor.id - Cuaca panas mendera wilayah Bogor, Jawa Barat, sekitarnya pada Selasa (10/5/2022). Sejumlah warga keluhkan suhu panas di Kota Hujan dan sekitarnya kemarin.

Warga kota dan kabupaten Bogor pada kemarin dibuat kegerahan akibat cuaca panas. Cuaca yang begitu panas menyengat dikeluhkan beberapa warganet dan masyarakat di media sosial.

Seperti dalam percakapan grup WhatsApp di salah satu perumahan kawasan Ciampea, Bogor.

Ada yang menyebutkan, bahwa suhu panas di wilayah Kabupaten Bogor tersebut berada di 33 derajat celcius.

Baca Juga: Tulis Harga Sosis Murah Lima Ribu Dapat Dua, Ternyata Ada Angka Tersembunyi

Julukan Bogor Kota Hujan pun nampaknya luntur pada Selasa kemarin.

Bahkan, banyak warga Bogor juga saling menceritakan kondisi panas di wilayahnya tersebut belakangan ini.

"Panas dari kemarin ini parah banget," kata salah seorang warga Bogor Pepe.

"Panasnya membara, baru beres mandi tadi sore (Selasa kemarin) satu menit, tiba-tiba langsung keringat bercucuran seperti mandi kembali," curhat warga Ciampea, Jihani.

"Ini semenjak Lebaran kemarin panasnya, sampai sekarang. Tapi lebih parah hari ini (kemarin)," cerita pegawai di Pemda Bogor, Romli.

Baca Juga: Viral Baliho Pasutri Bersaing Maju Pemilihan Kepala Desa di Lamongan, Visi Sang Istri Jadi Sorotan

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bogor Indra Gustari mengungkapkan, panas terik yang terjadi beberapa hari ini seperti di Kota Depok dan Bogor disebabkan oleh fenomena gelombang panas.

“Analisis kami, sampai awal bulan Mei ini Kota Depok dan Bogor masih masuk dalam musim hujan. Prediksi hujannya akan berkurang atau kemarau di awal hingga pertengahan Juni,” katanya kepada wartawan, saat dihubungi.

Karena adanya fenomena tersebut, kini Kota Depok dan Bogor pada siang hari juga terjadi panas yang sangat terik.
Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal, di antarannya, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator, yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

“Sehingga tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, dengan demikian cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi,” jelasnya.

BMKG Bogor juga mengimbau dengan adanya fenomena ini agar masyarakat lebih memperhatikan kebutuhan air minum, khusunya ketika beraktivitas di luar ruangan.

Load More