SuaraBogor.id - Acara Talkshow dan Workshop Hybird (Onsite & Online) dengan mengusung tema 'Purwakarta #Makin Cakap Digital'turut membahas soal perkembangan teknologi atau fenomena digital.
Pada acara tersebut didukung media Suara.com, Jabarnews.com, ICTWatch, Portkesmas, Siber Kreasi, Kominfo, dan Makin Cakap Digital.
Pun juga menghadirkan narasumber handal yakni Head Of Social media and Monetization Suara.com, Dimas Sagita, Pimred Jabarnews, Saripudin, Ketua AMSI Jabar, Rina A Wangsadiredja, Pimred Suara.com, Suwarjono dan Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyanto Banyumurti.
Untuk diketahui, perkembangan teknologi kian pesat seiring perkembangan zaman. Saat ini teknologi terus berkembang dalam berbagai aspek seperti pendidikan, ekonomi, serta sosial dan budaya.
Fenomena digital tidak bisa dipungkiri karena sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu pesetra pada acara tersebut yakni Dosen Universitas Kartamulia, Lianini memberikan pertanyaan soal fenomena digital di zaman saat ini.
"Saya ingin bertanya soal fenomena digital, apakah bisa mengubah pola pikir budaya manusia saat ini, serta dampak negatif dan positifnya?," ujarnya saat bertanya.
Pertanyaan pada Talkshow dan Workshop tersebut langsung ditanggapi Head Of Social media and Monetization Suara.com, Dimas Sagita.
Menurutnya, fenomena digital di masa kini tentunya tidak bisa dilawan oleh masyarakat, melainkan harus dihadapi langsung dengan cara beradaptasi.
Baca Juga: Kim Woo Bin Positif Covid-19, Semua Agendanya Dibatalkan
Dimas juga menjelaskan, bahwa digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan ataupun keharusan melainkan sebuah kenyataan yang harus diterima.
Dari kenyataan tersebut yang memebedakan hanya tingkat kepentingan digital user dan kepentingannya. Apakah ia menjadikan hal tersebut sebagai pilihan atau justru sebagai sebuah kebutuhan.
"Budaya digital pasti akan merubah peradaban manusia, dari zaman saya kuliah, kita juga banyak pekerjaan yang ada, tapi sekarang sudah enggak ada, seperti penjaga wartel.
"Tapi, ini bisa berdampak positif dan negatif juga jika salah dalam mengimplementasikannya. Seperti mempengaruhi budaya prilaku manusia itu sudah pasti. Tapi tergantung bagaimana kita menjaganya agar tidak keluar batas," jelasnya.
Dia menjabarkan, bahwa digital saat ini jika digunakan dengan baik dan benar tentunya banyak hal positif, seperti mencari pundi-pundi uang dari internet, seperti berdagang, dan membuat konten.
"Mungkin 10 tahun kedepan juga akan terus berubah lagi. Positifnya bisa seperti berdagang online, membuat konten seperti di YouTube. Intinya kita tidak bisa melawan, tapi harus kita hadapi dengan cara beradaptasi," bebernya.
Tag
Berita Terkait
-
Kim Woo Bin Positif Covid-19, Semua Agendanya Dibatalkan
-
Dimas Sagita Suara.com Sebut Fenomena Budaya Digital Tidak Bisa Dilawan, Tapi Harus Dihadapi
-
Dampak Banjir Rob, Ribuan Buruh di Semarang Diliburkan Hingga Waktu yang Belum Ditentukan
-
4 Dampak Bullying pada Orang yang Menyaksikannya, Bisa Bikin Trauma
-
4 Member TWICE Positif Covid-19, Ternyata Alami Gejala Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Pratama Arhan Alami Pekan Berat, Resmi Cerai dan Tak Berkutik di Hadapan Persib
-
Pemkab dan DPRD Bogor Sahkan Perubahan APBD 2025, Siap Geber Pembangunan dan Susun APBD 2026
-
Bupati Bogor Tiba-Tiba Minta Maaf di Hari Kesaktian Pancasila, Ada Apa?
-
Bukan Rumpin atau Leuwiliang, Ini Alasan Cigudeg Dijagokan Jadi Ibu Kota Bogor Barat?
-
Demi Pemilu 'Nol Kertas': KPU Bogor Kumpulkan Ahli, Godok Rencana Transformasi ke E-voting