Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 09 Juni 2022 | 14:01 WIB
ILUSTRASI - Peternakan ayam petelur milik Yoko Sumarno di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraBogor.id - Peternak ayam petelur di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah usai 300 ekor ayam petelur miliknya mati.

Ratusan ayam petelur itu diketahui mati tergeletak begitu saja dalam kurun waktu satu minggu.

Padahal, sejumlah ayam tersebut sudah dipelihara selama dua tahun dan menjadi sumber penghasilan keluarga peternak, di Kampung Pasirhonje, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

“Awalnya mati 10, nambah lagi 20, nambah lagi 30, terus kemarin terakhir sisanya mati juga dan langsung dikubur,” aku Dony (20) seorang peternak ayam, kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Beli Mie Ayam, Cewek Ini Malah Disuruh Penjual Lanjutkan Main Mobile Legends

Matinya ayam petelur tersebut, Dony mengungkapkan, menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

Pasalnya, produksi telur menjadi terhenti karena ayam yang biasanya menghasilkan telur tersebut, kini sudah mati.

“Saya memelihara ayam bersama kakak berternak,” ujarnya.

Ia menuturkan, kakaknya rugi Rp 100 juta, karena ayam petelurnya mati semua, tidak ada yang tersisa satu pun di kandang.

Ayam petelur yang sudah hampir dua tahun di pelihara tersebut, biasanya mengahasilkan telur-telur kemudian akan dijual.

Baca Juga: Terpopuler: Komentar Mengejutkan Kalina Oktarani Soal Pernikahan Deddy Corbuzier, Ridwan Kamil Mencari Anaknya

“Kurang lebih sudah dua tahun telurnya dijual, tapi entah kenapa, mungkin cuaca, jadi ayam pada mati,” tandasnya.

Load More