Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 16 Juni 2022 | 19:52 WIB
Ruang kelas di SDN 3 Panyusuhan di Desa Payusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, runtuh setelah diguyur hujan deras lebih dari dua jam, Rabu (15/6/2022).(ANTAA/Ahmad Fikri).

SuaraBogor.id - Dua ruangan kelas SDN Panyusuhan 3 di Kampung Pasir Bedog, RT03/07, Desa Payusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur ambruk.

Dua ruangan kelas itu ambruk diakibatkan tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan itu, sekitar pukul 06.00 WIB pada Selasa (14/6/2022). Namun, tidak ada korban jiwa dan luka dalam kejadian tersebut.

Kepala SDN 3 Panyusuhan, Asep Suryana mengatakan dua ruangan kelas itu ambruk setelah hujan deras dengan intensitasi tinggi selama beberapa jam.

"Sebelum ambruk juga, kondisi kedua ruangan tersebut memang sudah lapuk, akibatnya saat terjadi hujan deras atap rungan itu tidak mampu menahan beban sehingga ambruk," katanya pada wartawan, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga: Atap Ruangan Kelas SD di Cianjur Runtuh Akibat Angin Kencang, Kepala Sekolah: Proses Belajar Mengajar Bergilir

Namun lanjut dia, ada korban jiwa dan luka dalam kejadian tersebut, karena sebelumnya ruangan itu sudah hampir selama enam bulan tidak diisi siswa karena kondisi bangunan yang telah rapuh.

"Korban tidak ada, karena para siswa masih belum pada datang, dan dua ruangan itu juga sudah lama tidak digunakan," kata Asep.

Akibat ambruknya dua bangunan kelas itu, kata Asep, para siswa kelas V dan kelas VI terpaksa harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada siang hari.

"Bangunan yang ambruk merupakan bangunan kelas V dan VI, sehingga para siswa di dua kelas ini harus menjalani KBM siang hari," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, telah melaporkan kejadian tersebut ke dinas pendidikan setempat dan berharap segera adanya pembangunan.

Baca Juga: Polisi Dalami Aktivitas 15 Warga Cianjur Gabung Organisasi Khilafatul Muslimin

"Sudah kita laporkan, dan dari pihak dinas juga tadi sekitar pukul 09.00 WIB sudah datang ke lokasi. Semoga saja dapat segera di bangun," ucapnya.

Selain itu, dirinya menambahkan, bangunan sekolah tersebut sudah dibangun sejak tahun 1983, dan belum pernah direnovasi.

"Sudah hampir selama 29 tahun belum pernah direnovasi untuk ruangan sekolah, terakhir kita mendapatkan bantuan hanya untuk renovasi ruang guru pada 2021 lalu," katanya.

Sementara itu,Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, Baehaki mengaku sudah menerima laporan atas adanya sekolah ambruk.

"Laporan sudah kami terima, dan kami juga sudah meninjau langsung sekolah ambruk itu. Kita akan segera ajukan untuk pembangunan, karena saat ini proses KBM menjadi terganggu," ucapnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More