SuaraBogor.id - Kepala SDN 3 Panyusuhan Asep Suryana di Cianjur mengatakan, saat ini proses belajar mengajar dilakukan secara bergilir, hal tersebut diakibatkan atap bangunan kelas runtuh diterjang angin kencang.
Untuk diketahui, ada dua ruangan kelas di SDN Panyusuhan 3 Desa Payusuhan Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, yang atap bangunannya runtuh akibat hujan dan angin kencang.
"Kondisi kedua ruangan sudah berumur tua dan belum mendapat bantuan untuk renovasi, bahkan kuda-kuda di bagian atap diduga sudah lapuk sehingga saat diguyur hujan deras lebih dari dua jam membuat atap bangunan runtuh," katanya, mengutip dari Antara.
Ia menjelaskan, sejak beberapa bulan terakhir, pihak sekolah sudah tidak menggunakan kedua ruangan tersebut, sebagai upaya antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan karena bangunan sudah tidak layak terutama bagian atap dan langit-langit yang sudah bocor.
Baca Juga: Polisi Sebut Kelompok Khilafatul Muslimin Sudah 3 Tahun Berada di Cianjur
Sehingga untuk kegiatan belajar mengajar kelas V dan VI dialihkan pada siang hari setelah siswa kelas I, II, III dan IV pulang setelah masuk pada pagi hari. Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait dengan harapan dapat segera dibangun kembali.
"Sudah hampir 30 tahun bangunan sekolah tidak mendapat renovasi atau perbaikan, hanya tahun lalu mendapat bantuan untuk perbaikan ruang guru," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah memerintahkan dinas pendidikan untuk mendata sekolah yang rusak agar segera mendapat bantuan, agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman.
"Kami akan segera membangun kembali ruang kelas yang ambruk, agar anak-anak dapat kembali menjalani proses belajar mengajar secara normal. Dinas pendidikan sudah melakukan pendataan dan saya harap pembangunan dapat segera dilakukan," katanya.
Baca Juga: Ketua Khilafatul Muslimin di Cianjur, Rajin Salat Berjamaah tapi Jarang Sosialisasi
Berita Terkait
-
Pergerakan Tanah Meluas di Kadupandak Cianjur, 63 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
-
Modus Iming-iming Kerja di Pemkab, Adik Bupati Cianjur Telak-telak Tipu Korban Rp500 Juta
-
Datangi The Nice Funtastic Park, Wisata Alam sekaligus Edukatif di Cianjur
-
Kriteria Guru Profesional dalam Buku Menjadi Guru Hebat Zaman Now
-
Gempa 4.4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa ke Bogor Hingga Garut
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
KPU Kabupaten Bogor Salahkan Paslon 1 dan 2 Gara-gara Partisipasi Pemilih Turun?
-
Saung Inflasi, Solusi Cerdas Pemkab Bogor Jaga Stabilitas Harga di Tengah Krisis
-
Petugas TPS di Kota Bogor Meninggal Dunia Saat Bertugas
-
Hasil Quick Count Unggul, Dedie-Jenal Langsung Sujud Syukur di Hadapan Relawan
-
Hasil Quick Count LSI Pilbup Bogor: Paslon Rudy-Jaro 73,45%, Bayu-Kang Mus 26,55%