SuaraBogor.id - Sejak tanggal 23 Mei 2022 tingkat hewan ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus meningkat, hingga saat ini tercatat sudah ada 2300 hewan ternak yang terpapar dan 72 di antaranya mati tidak tertolong.
Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan wabah yang saat ini terjadi pada hewan ternak serupa dengan virus Covid-19 yang menimpa pada manusia 2 tahun belakangan.
“Ini mirip dengan manusia, sampai hari ini obat untuk PMK itu belum ada karena memang virus baru,” kata Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan usai Rapat Pembahasan Perkembangan Terkini Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Ternak di Kabupaten Bogor.
“Terdampak 2300 sekian(hewan ternak yang terpapar). Yang mati 72 ekor yang mati ini sebagian yang baru lahir dan potong bersyarat 75 ekor. Paling banyak di kunak, jadi lebih rentan sapi perah, kalau sapi potong satu minggu sampai 10 hari sudah sembuh diobati,” tambah Iwan.
Baca Juga: Wabah PMK Bikin Peternak di Bandung Barat Merugi Rp 8 Miliar, 4.904 Ekor Ternak Terpapar
Langkah sementara sebelum ditetapkan obat yang sesuai Iwan mengatakan Pemkab mengambil langkah dengan cara memberikan vitamin, antibiotik, dan beberapa obat yang sesuai dengan keluhan.
“Sementara yang bisa kita ambil langkah adalah dengan memberikan vitamin, antibiotik, obat radang kaya manusia aja kemaren gitu obatnya mirip. Tapi kan ini objeknya jelas ciri-cirinya udah ada dari mulut kuku jadi udah ada gambaran,” jelasnya.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi pada manusia beberapa tahun belakangan, Iwan mengucap saat ini lebih mudah dan lebih paham untuk langkah penanganannya.
“Dan dapat disampaikan juga dari hasil rapat, virus ini tidak menular pada manusia ya jadi aman untuk manusia.”bebernya.
Namun hingga hari ini angka paparan terus memikat terutama di wilayah pamijahan dengan capaian 1900 ekor hewan ternak yang terpapar dalam perhari.
Baca Juga: Kabar Buruk, Kasus PMK di Kabupaten Bogor Semakin Meluas, Iwan Setiawan: Penyebabnya dari Jonggol
“Untuk menghadapi Idul Adha ini penting buat masyarakat ya kami sudah membuat kebijakan untuk H-10, satgas ini akan lebih di aktifkan ke seluruh kabupeten Bogor untuk melakukan pemeriksaan lalu lalang masuknya hewan ternak. Ternak itu untuk sementara yang terkontaminasi adalah sapi,” ucap Iwan.
Kontributor : Devina Maranti
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Trading dengan Broker Forex BAPPEBTI Lebih Aman bagi Trader Indonesia
-
Bagaimana Cara Jitu Agar Anak Tidur Malam di Bawah Jam 10 ?
-
5 Mobil Bekas Terlaris di Indonesia dengan Harga di Bawah Rp 100 Juta, Cek Daftarnya di Sini
-
Ingin Kuliah Gratis? Ini Daftar Lengkap Beasiswa Yang Bisa Kamu Kejar: Siap Wujudkan Mimpimu
-
Panduan Lengkap Memilih Pemanas Air yang Tepat untuk Rumah