Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 21 Juni 2022 | 16:10 WIB
Polisi di depan penginapan Sinar Laut, Kampung Kalapacondong, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. 2 Wanita yang merupakan pemilik dan pekerja penginapan ditemukan tewas. [Sukabumiupdate.com/Ragil Gilang]

SuaraBogor.id - Warga di kawasan Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi digegerkan oleh penemuan dua mayat perempuan di tempat terpisah pada Senin (20/6/2022).

Dua mayat perempuan tersebut diketahui merupakan Ai (53) yang merupakan pemilik penginapan dan seorang gadis bernama Adel (22) yang merupakan pekerja penginapan.

Mayat Ai ditemukan oleh nelayan yang baru pulang melaut. Di jari mayat tersebut ditemukan cincin emas permata merah juga ditemukan luka di kepala.

Kemudian mayat pekerja penginapan ditemukan di pantai yang berada dekat di villa atau penginapan Sinar Laut. Mayat ini dalam keadaan bersimbah darah.

Baca Juga: Ibu dan Anak Hilang Usai Pamit Pergi ke Timezone, Keluarga: Nomor Handphone Sudah Tak Aktif

Selain itu terlihat jejak darah di teras hingga ceceran darah di dalam penginapan juga ditemukan bekas seretan di pasir dari tangga penginapan ke arah pantai.

Polisi menyatakan, sudah berkomunikasi dengan keluarga pekerja warung tersebut.

Kapolsek Ciracap, IPTU Tatang Mulyana menyatakan, kedua jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Kramat Jati Jakarta pada Senin, 20 Juni 2022, untuk dilakukan autopsi.

"Kasusnya sekarang ditangani Polres Sukabumi," terangnya.

Kawasan Pantai Ujunggenteng merupakan objek wisata yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti penginapan. Ada juga lokasi yang menjadi tempat hiburan malam.

Baca Juga: Geger Ibu Muda dan Anaknya Hilang Setelah Pamitan Pergi ke Pusat Perbelanjaan di Sukabumi

Sementara itu Kepala Desa Ujunggenteng, Sahid Siam menyatakan kawasan wisata Ujunggenteng kerap kali didatangi masyarakat luar daerah untuk bekerja sebagai nelayan atau pelayan di warung dan penginapan.

"Selain lokasi wisata, juga tempat nelayan dari luar yang melakukan aktivitas penangkapan ikan. Maka kedepan ini sudah menjadi rencana kami bersama jajaran untuk melakukan pendataan identitasnya, baik para nelayan maupun pekerja atau karyawan di warung plus penginapan," tuturnya.

"Termasuk data jumlah warung, pemiliknya, jumlah karyawan. Terkadang memang banyak warung yang tidak jelas seperti sekarang buka besoknya tutup, lalu bikin lagi warung ditempat lain," pungkasnya.

Load More