Pengakuan Korban Banjir Bandang di Bogor: Terparah Sejak 30 Tahun Silam

SuaraBogor.id - Banjir bandang menerjang perkampungan Cisarua Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Rabu malam 22 Juni 2022.

Menurut warga yang jadi korban banjir, bahwa banjir begitu cepat terjadi saat hujan mengguyur selama satu jam lamanya.

“Banjir begitu cepat saat itu hujan satu jam air dari aliran Sungai Ciaul dan Cisarua langsung meluap dan langsung menerjang pemukiman warga di dua RW ini RW 05 dan 06,” kata Mad Roni mengutip dari Bogordaily.net--jaringan Suara.com

Roni menambahkan, ia dan warga lain tidak bisa menyelematkan harta benda dan barang lainnya yang ada di dalam rumah tidak terselamatkan.

Baca Juga: Kronologi Banjir Bandang di Pamijahan Bogor, Warga Mendengar Suara Bergemuruh Tepat Pukul 18.00 WIB

“Gak sempat yang ada saat itu mikirin gimana bisa nyelametin diri keluarga dulu ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Roni menambahkan bahwa pada kejadian itu, satu keluarga sempat terseret arus banjir bandang. Keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan anak itu baru ditemukan di lokasi berbeda, Kampung Tengah, Ciatel dan Kampung Purasari.

“Saat itu mereka didalam rumah belum sempat menyelamatkan diri langsung tersapu banjir beruntung nyangkut dan berhasil ditemukan langsung dibawa ke Puskemas setempat,”

Ia menyebut bahwa peristiwa banjir bandang yang terjadi terparah sejak 30 tahun lalu.

“Ini yang terparah di sungai ada penyempitan aliran sungai dan pendangkalan sehingga kemungkinan banjir bandang ini terjadi,” ungkap Roni.

Baca Juga: Puluhan Hewan Kurban Hanyut saat Banjir Bandang di Bogor