Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 25 Juli 2022 | 17:21 WIB
DOK - Kapolres Sukabumi Kota beserta jajaran MUI saat melakukan ekpos kasus video injak Al Quran. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

Insiden penginjakkan Alquran tersebut dinilai melukai hati umat bergama.

"Ke depan ada seperti perlakuan khusus untuk melindungi. Pasti siapa pun tidak menerima, terutama yang agama Islam," katanya.

"Tidak melihat dia penghina agama atau bukan. Tugas kami adalah mengamankan, karena dia titipan pengadilan. Mulai persidangan sampai putusan," tambahnya.

Kasus penginjakkan Alquran yang menjerat CER dan istrinya terjadi pada Mei 2022. Saat itu beredar video CER yang menginjak Alquran dan menantang umat Islam. Istrinya mengunggah video tersebut ke media sosial. Tindakan itu dilatarbelakangi persoalan rumah tangga mereka.

Baca Juga: Penyuap Bupati Langkat Dijebloskan ke Lapas Kelas I Medan

Pengadilan Negeri Kota Sukabumi sudah melaksanakan sidang perdana pasangan suami istri tersebut pada Rabu, 20 Juli 2022. Kedua terdakwa menjalani sidang secara virtual. CER mengikuti sidang dari Lapas Kelas IIB Sukabumi, sedangkan SL menjalani sidang di Polres Sukabumi Kota.

Dalam persidangan tersebut, Jaksa Penuntut Umum atau JPU mendakwa CER dan SL dengan pasal UU ITE dan penodaan agama. JPU dalam persidangan ini yaitu Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi Taufan Zakaria, Arif Wibowo, Herman Darmawan, dan Nur Intan.

Terdakwa SL sebelumnya dijadwalkan akan menjalani sidang lanjutan pada Senin ini dengan agenda mendengarkan kuasa hukum apakah akan mengajukan eksepsi dakwaan atau tidak. Sementara terdakwa CER akan menjalani persidangan pada Kamis, 28 Juli 2022, dengan agenda yang sama.

Adapun dakwaan yang disampaikan JPU sama dengan dakwaan penyidik di kepolisian. Keduanya didakwa pasal berlapis soal pelanggaran UU ITE dan penodaan agama.

Pertama, Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45A Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kedua, Pasal 156A KUHP tentang Penodaan terhadap Suatu Agama yang Dianut di Indonesia. Ancamannya 6 tahun dan 5 tahun penjara.

Baca Juga: Politisi PKS Curiga Habib Rizieq Bebas untuk Alihkan Isu, Pengamat: Logikanya Gak Nyambung!

Load More