Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 26 Juli 2022 | 15:59 WIB
Ilustrasi sleep call [Pixabay/KristopherK]

SuaraBogor.id - Seorang pemuda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membuka jasa layanan sleep call (telfonan hingga tertidur). Topih bahasannya bisa sekedar ngobrol, konsultasi hingga curhat.

Pemuda berinisial A (25) tahun ini memanfaatkan platform Telegram. Pelanggannya biasanya adalah orang yang ingin ditemani mengobrol via panggilan Telegram.

Pria tinggi kurus tersebut mengisahkan, dirinya menerima jasa tersebut dilakukannya secara tidak sengaja dan tidak menatok harga atau mengharapkan imbalan.

"Awalnya iseng-iseng aja, cari-cari kenalan di grup telegram. Namun setelah hampit selama beberapa pekan saya menemukan seorang wanita, dan bilang suara saya bagus untuk menemani cewek-cewek ditelgram, dan sarankan agar memberikan jasa sleep call," ucap pria.

Baca Juga: Tak Puas Sudah Bayar Rp500 Ribu Tapi Cuma Dilayani 20 Menit, Gadis MiChat Dibunuh Pelanggan Pakai Tali Kasur Hotel

Setelah itu, A mulai mencoba menawarkan jasa sleep call dibeberapa grup telegram yang berisikan gadis remaja yang butuh teman curhat. Setelah masuk grup tersebut dirinya langsung mengetik "terima jasa teman sleep call atau curhat"

"Ada banyak grup di telegram yang seperti itu, hampir semua grup saya menawarkan jasa teman curhat atau sleep call, dan ternyata ada yang menanggapi hingga langsung menelpon via telegram," ujarnya.

Pria kelahiran 1998 tersebut mengaku, dalam satu malam dirinya bisa menemani hingga sebanyak 3 orang gadis remaja yang curhat dan hanya sekedar telponan hingga tertidur.

Meski dirinya menawarkan jasa hal unik tesebut, A berharap mendapatkan imbalan atau menjual jasanya tersebut. Namun yang ia lalukan tersebut hanya secara sukarela dan cuma cuma.

"Rata-rata gadis remaja yang telponan dengan saya, kebanyakan merupakan korban bullying, pelecehan seksual secara verbal maun non verbal," ucapnya.

Baca Juga: Cinta Laura Sentil Penjabat yang Tak Punya Empati pada Masalah Pelecehan Seksual Anak

Hingga kini A yang sempat menjadi mahasiswa di Bandung itu hampit setiap malam menjelajahi grup telegram na menawarkan jasanya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More