Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 01 Agustus 2022 | 21:25 WIB
Kondisi barang bansos presiden di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]

SuaraBogor.id - Kasus bantuan sosial atau bansos Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikubur di sebuah lahan dekat gudang JNE Depok, Jawa Barat digarap polisi.

Kini Polres Metro Depok tengah melakukan penyelidikan terkait temuan sejumlah paket sembako yang terkubur tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, tim penyidik Polres Metro Depok sudah mengambil dua sampel yang dikubur dekat gudang JNE itu untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Endra Zulpan menyebut, sampel yang disita berupa dua karung beras bansos yang sudah membusuk.

Baca Juga: JNE Klam Sudah Ganti Beras Rusak ke Pemerintah, Polisi: Belum Didukung Dokumen

"Sudah diamankan dua karung beras diduga bansos dari TKP untuk sampel," katanya dikutip dari DepokToday.hops.id -jaringan Suara.com, Senin (1/8/2022).

Menurut Zulpan, sebelumnya polisi juga telah meminta konfirmasi kepada JNE terkait temuan beras bansos tersebut.

"Dari konfirmasi di lapangan, JNE mengakui yang nimbun memang JNE," ucapnya.

Selain itu, pihak Polres Metro Depok juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) setempat terkait temuan beras yang ditemukan terpendam di lahan tersebut.

Menurut Endra Zulpan, dari hasil koordinasi, Dinsos Depok tidak pernah bekerja sama dengan JNE untuk penyaluran bansos.

Baca Juga: Pemerintah Tanggung Beban Subsidi BBM Sampai Rp 502 T, Jokowi: Negara Mana pun Enggak Akan Kuat

"Hasil kordinasi, bahwa Dinsos Kota Depok tidak pernah menggunakan jasa JNE untuk pengiriman bahan sembako untuk wilayah Kota Depok. Untuk pengiriman beras yang menggunakan jasa JNE adalah Kemensos RI kerja sama dengan Bulog" tukasnya.

Load More