Dari selembaran tulisan yang diperlihatkan kepada jurnalis Suarabogor.id itu berjudul 'Arca Domas Makam Tentara Jerman di Indonesia' ditulis oleh : Gunther Trieble.
Melalui tulisan selembaran itu, Nyai menceritakan asal usul sampai adanya pemakaman 10 Tentara Jerman yang dikubur di sebuah kawasan kaki Gunung Pangrango, Bogor, Jawa Barat tersebut.
"Sebuah cerita mengenai kerajaan yang hilang tentang pohon-pohon keramat, perang yang brutal, kapal-kapal yang tenggelam arwah para pelaut dan tentang makam yang damai di kaki gunung api," tulisan tersebut kata Nyai merupakan awal pembuka dalam sebuah tulisan yang diterimanya itu.
Zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan di Jawa Barat, dibawah kekuasaan raja-raja dari silsilah Padjajaran yang bersama para brahmananya, memerintahkan rakyat sunda lebih dari 1000 tahun lamanya, berabad-abad lamanya para bangsawan memakamkan para sesepuhnya dibawah pohon keteduhan beringin terletak di kaki Gunung Pangrango.
Jumlah nisan disana pernah mencapai 800 buah, sehingga makam tersebut diberi nama Arca Domas.
Pada sekitaran abad ke 11, Islam berhasil menghancurkan kerajaan tersebut beserta seluruh umatnya, dan candi-candinya serta mengislamkan hampir seluruh rakyat Sunda. Para Brahmana berhasil melarikan diri ke pegunungan yang terpencil.
Sampai pada waktu itu mereka mengucilkan diri segala pengaruh dunia luar. Tak ada orang yang boleh menginjak daerah mereka dari sini, mereka dikenal dengan nama suku Badui.
Berjalannya waktu, batu nisa itu telah digunakan masyarakat untuk membuat rumah mereka. Serta tanah mereka rubah menjadi perkebunan dan pertanian yang bermanfaat. Namun pohon-pohon beringin yang masih berdiri angker disana tetap mengingatkan masyarakat tentang tanah tersebut.
Setelah berakhirnya perang Dunia ke satu, dua bersaudara asal Jerman, Emil serta Theodor Helfferich membeli 900 hektar tanah, dimana mereka mendirikan perkebunan serta pabrik teh mereka.
Baca Juga: LBH Menilai Keterlibatan Kapuslabfor Dalam Skenario Ferdy Sambo Menambah Buruk Citra Polri
Mereka juga mendirikan bangunan-bangunan lain didaerah dengan ketinggian 900 meter diatas permukaan laut tersebut. Kakak tertua mereka Karl Helfferich pernah menjabat sebagai Wakil Kanselir Jerman dibawah Kanselir Jerman terakhir.
Karena mereka dekat dengan angkatan laut Kekaisaran Jerman serta untuk mengabadikan armada Asia Timur Jerman dibawah laksamana Graf Spee yang ditenggelamkan oleh armada dari Britania Raya. Mereka mendirikan sebuah prasasti dibawah pohon-pohon kramat tersebut.
Sebagai penghormatan kepada kebudayaan tuan tanah Pasundan, mereka juga mendirikan patung Budha dan patung Ganisha yang mengapit prasasti tersebut, berlangsung pada 1 Oktober 1926 yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah Hindia-Belanda, Konsul Jendral Jerman dengan delegasi dari kapal latih penjelajah 'Hamburg' yang merupakan kapal perang pertama, setelah kalah dalan Perang Dunia ke 1 kembali mengunjungi pelabuhan-pelabuhan Hindia-Belanda.
Prasasti tersebut bertuliskan 'Bagi Satuan tempur Jerman-Asia Timur yang gagah berani, 1914'.
Ketika kapal latih penjelajah 'Hamburg' meninggalkan Pulau Jawa, ada satu orang awak kapal yang tidak ada Obermatrose meninggal pada suatu kecelakaan dan dimakamkan dengan penghormatan secara militer di tempat suci ini.
Pada tahun 1943 perang Dunia II sedang berkecamuk dan di Indonesia berada di kekuasaan Jepang. Jerman dan Jepang mendirikan pangkalan laut bersama di Jakarta. Pimpinan pangkalan tersebut saat itu adalah Kolonel Al Hermann Kandler.
Tag
Berita Terkait
-
LBH Menilai Keterlibatan Kapuslabfor Dalam Skenario Ferdy Sambo Menambah Buruk Citra Polri
-
Lampu Penerangan Jalan di Kebon Jeruk Mati, Jalanan Mendadak Gelap
-
Taman Kota BSD, Hiburan Murah Meriah di Pinggir Kota
-
Model - Model Seksi Miss Popular Berkunjung ke Redaksi Suara.com
-
Bangun 33 Tower Rusunawa, Anies Klaim Pecah Rekor Terbanyak Ketimbang Gubernur Sebelumnya
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Siap Tancap Gas! Tol Bogor Serpong 32,03 KM Dibagi 4 Seksi Krusial, Ini Detail Titik-Titiknya
-
Duel Udara Berujung Nahas, Pemain Persikad Depok Bil'asqan Didiagnosis Ini Setelah Kolaps
-
Setelah Insiden Keracunan, Koki Bersertifikat dan CCTV Dapur Jadi Syarat Wajib Program Makan Gratis
-
Bukan Hanya Jalan! Samisade Jilid Baru Rudy Susmanto Lebarkan Sayap ke Pesantren Hingga Biaya Kuliah
-
Detik-Detik Mencekam! Pemain Persikad Depok Koma Usai Duel Udara