SuaraBogor.id - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur mencatat selama priode Januari hingga Juni penderita HIV/AIDS mencapai 119 orang. 12 orang diantaranya merupakan murid sekolah dasar.
Sekertaris KPA Cianjur Hilman menyebutkan, selama tahun 2022 dan hingga akhir Juni tercatat ada sebanyak 119 orang yang mengidap HIV/AIDS.
"Dari sebanyak 119 orang yang mengidap HIV/AIDS itu, 12 diantaranya masih anak-anak atau yang masih duduk dibangku sekolah dasar," katanya pada wartawan, Selasa (30/8/2022).
Ke 12 anak yang terpapar itu, kata dia, merupakan murid kelas 5 dan 6, dengan rentan usia rata-rata 10 hingga 12 tahun dan tersebar dibeberapa sekolah.
"Mereka terpapar dari orangtuanya masing-masing. Kini semuanya yatim piatu karena orangtuanya sudah pada meninggal, (meninggalnya) karena AIDS juga," ucapnya.
Menurutnya, anak-anak dengan pengidap HIV/AIDS ini berasal dari keluarga yang tidak mampu, kini tinggal bersama kerabat dan nenek dari orang tuanya.
"Sejak lahir mereka sudah dinyatakan ODHA yang ditularkan dari orangtuanya. Memang kasus IRT yang positif HIV angkanya cukup tinggi di Cianjur, dan mereka tertular dari suaminya," ucapnya.
Selain itu, dirinya mengatakan, anak-anak yang mengidap HIV/ODHA tersebut terpaksa haeus mengkonsumsi obat secara rutin. Pihaknya juga sering menggalang donasi untuk membantu keperluan merek, seperti sekolah dan kebutuhan sehari-hari.
"Hingga sejauh ini alhamdulillah banyak warga yang secara rutin membantu, dalam bentuk uang atau pun kebutuhan untuk sehari-hari juga kebutuhan sekolah mereka," ucapnya.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa di Bandung Positif HIV, Kemenkes: Kasus Akumulasi Sejak 1991
Ia menyebutkan, ke 12 anak yang terpapar HIV/AIDS tersebut kondisinya dalam keadaan sehat. Tetapi mereka tidak mengetahui sebagai penderita ODHA.
"Kalau nenek atau kerabatnya yang mengasuh mereka tahu, tapi anak-anak itu nanti kelak ketika dewasa, pihak keluarganyalah yang harus memberitahu mereka," jelasnya.
Hilman menambahkan, data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pemeriksaan kesehatan, kerika mereka tengah sakit dan dari VCT atau teh sukarela orangtuanya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Ratusan Mahasiswa di Bandung Positif HIV, Kemenkes: Kasus Akumulasi Sejak 1991
-
407 Mahasiswa Idap HIV di Bandung, Kemenkes: Itu Angka Akumulasi Selama 31 Tahun
-
Ratusan Mahasiswa Bandung Terinfeksi HIV, Kemenkes Ungkap Fakta Ini
-
Sudah Dicecar 80 Pertanyaan, Putri Candrawathi Bersikeras Sebagai Korban Pelecehan Seksual Brigadir J
-
7 Cara Penularan HIV AIDS yang Paling Umum, Waspadai!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka
-
4 Fakta Penting Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Dari Vonis 20 Tahun Hingga Dekam di Lapas Cibinong
-
3 Fakta Mengejutkan dari Kasus Wanita Paruh Baya Tanpa Listrik di Pamijahan
-
Harvey Moeis Resmi Jalani Vonis 20 Tahun Penjara di Lapas Cibinong Bogor
-
5 Poin Penting Video Viral Istri Kades di Cigudeg Pamer Uang: Dari Camat dan Komentar Pedas Netizen