Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 03 September 2022 | 16:01 WIB
Sejumlah kendaraan yang mengantri di si SPBU Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Kh Abdullah Bin Nuh, Cianjur [Fauzi/Suara.com]

SuaraBogor.id - Pemerintah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi maupun nonsubsidi dimulai per Sabtu (3/9/2022).

Informasi yang didapat, harga pertalite dari seharga Rp 7.600 per liter, naik jadi Rp 10 rivu per liter, sedangkan solar subsidi semula seharga Rp 5.150 per liter naik keangka Rp 6.800 perliter. Lalu Pertamax semula berada diharga Rp 12.500 per liter naik jadi Rp 14.500 per liter.

Sementara itu, berdasarkan pantauan SuaraBogor.id, dilapangan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dibeberapa titik di Kabupaten Cianjur tampak dipenuhi sejumlah kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar.

Antrian kendaraan tersebut, terjadi disejumlah SPBU di Jalan Ir. H. Juanda, Desa Mekarsari, dan di Jalan KH. Abdullah Bin Nuh Kelurahan Sawahgede.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM, Netizen: Cuma Bisa Ngelus Dada

Banyaknya kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar itu mengakibatkan antrian panjang, bahkan hingga melular ke badan jalan.

Putra (36) seorang warga mengaku, kaget karena baru mengetahui harga pertalite naik setelah mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU.

"Memang niatnya mau isi bensin aja, dari rumah belum tahu bahwa harga pertalite naik. Saya baru tahu harganya naik setelah diberitahukan petugas di SPBU," katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya dengan uang Rp 30 ribu tanki bahan bakar motor miliknya bisa terisi dengan penuh dan cukup untuk digunakan selama satu minggu.

"Sebelumnya beli pertalite Rp 30 ribu itu cukup buat satu minggu, tapi kalau sudah naik jadi Rp 10 ribu, kemungkinan kalo membeli pertalite Rp 30 ribu tidak akan cukup untuk satu minggu," katanya.

Baca Juga: Mahasiswa Makassar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Lalu Lintas Macet Total

Hingga berita ini ditulis, berdasarkan pantauan dilapangan, sejumlah SPBU disejumlah titik di Kabupaten Cianjur masih dipenuhi antrian kendaraan yang akan mengisi bahan bakar.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More