SuaraBogor.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan reaksi terkait pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan Depok tidak berkembang sejak dipimpin oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kritik dari Hasto itu disampaikan seiring dengan penolakan PKS terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Idris meminta seluruh politisi apalagi pejabat negara di berbagai instansi pemerintahan agar jangan membuat gaduh.
"Maka sebaiknya masing-masing dari kita menjaga hati, jaga lisan, hati-hati berstatmen, lakukan tindakan yang mencerahkan, jangan bertindak membuat suasana gaduh," ucap Idris mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com
Ia menambahkan sejak 2006 kader PKS menjadi kepala daerah, kemajuan Depok cukup berkembang dengan pesat.
"Ahamdulillah pembangunan di Depok mengalami kemajuan, baik dari sisi pengelolaan keuangan, program-program pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan, dan terus mengalami kemajuan sampai saat ini," ujarnya.
"Jadi kalau Depok dikecilkan dengan mempertanyakan kemajuan kota, itu menyinggung perasaan semua pihak yang telah menorehkan karya-karyanya untuk Depok," jelasnya.
"Apalagi statmennya salah Pak Hasto sudah berpuluh tahun, padahal sampai saat ini pemerintahan yang dipimpin kader PKS baru 18 tahun (2006-2022),"
Ditambahkan olehnya bahwa pembangunan Depok oleh pemkot juga tak lepas dari kerjasama yang baik dengan para anggota DPRD.
"Teman-teman anggota DPRD Depok sudah banyak membantu kemajuan Depok dengan anggaran aspirasi (pokir) dari Pemkot untuk setiap anggota tidak kurang dari Rp 3 miliar," ungkapnya.
Menurut Idris jika dianggap gagal, maka para anggota dewan di DPRD Depok akan melakukan evaluasi terhadap realisasi anggaran Aspirasi dan Pokir yang dialokasi pemkot berdasarkan kesepakatan bersama.
"Makanya, jangan asal bunyi atau asbun, bicaralah secara rasional tidak emosional, dengan etika tidak dengan prasangka," ucap Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Berita Terkait
-
PKS Getol Kritik Jokowi Soal Harga BBM, PDIP Beri Balasan: Puluhan Tahun Depok Dipimpin PKS, Bagaimana Hasilnya?
-
Sejumlah Makam di TPU Kober Depok Dirusak OTK, Warganet: Gak Ada Takutnya Ngelakuin Itu?
-
Viral, Sejumlah Makam Dirusak OTK di TPU Kober Sukmajaya Depok, Netizen Geram: Gak Ada Takut-takutnya Itu Orang
-
Sebelum Meninggal Dunia di Kolong Jembatan Depok, Pria Ini Tinggalkan Surat 'Saya Lelah, Drama Ini Harus Berakhir'
-
Korban Gantung Diri di Kolong Jembatan Tol di Juanda Depok Tinggalkan Surat Wasiat
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
-
80 Tahun Kemerdekaan: Refleksi dan Proyeksi untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif
-
Dendam 15 Tahun Akibat Sepak Bola: Tragedi Berdarah di Jasinga, Satu Warga Tewas Ditusuk Parang