Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 19 September 2022 | 13:16 WIB
Sejumlah pelajar saat bergelantung ketika melintasi jembatan rusak di Cianjur [Ist]

SuaraBogor.id - Puluhan pelajar tingkat sekolah dasar hingga SMA terpaksa harus melalui jembatan rusak, dan hanya tersisa kawat seling di Kampung Kandaga RT 02/01, Desa Kertajaya, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Jembatan yang hampir setiap harinya digunakan para pelajar tersebut, juga merupakan akses penghubung antara Desa Kertajaya dengan Desa Sirnajaya Kecamatan Tanggeung, Cianjur Senin (19/9/2022).

Diketahui jembatan membentang diatas Sungai Cigembong tersebut sudah rusak sejak beberapa tahun lalu, dan belum pernah ada perbaikan dari pihak-pihak terkait.

Padahal, jemabatan yang memiliki panjang sekitar 35 meter dengan lebar 1,2 meter tersebut, selain digunakan pelajar untuk sekolah, akses itu juga sering dipakai warga sekitar untuk melakukan aktifitas sehari-hari.

Baca Juga: Viral Video Guru Nangis Saksikan Muridnya Tak Sekolah Gegara Hal Paling Menyedihkan, Netizen: Dewasa Sebelum Waktunya!

Kondisi jembatan rusak dan hanya tersisa kayu rapuh dan kawat seling itu, membuat warga merasa khawatir, apalagi ketika hujan deras, membuat arus Sungai Cigembong meluap.

Karena tidak ada upaya perbaikan dari Pemkab Cianjur dan pihak terkait lainnya, sejumlah warga dibantu Bhabinkamtibmas Polsek Tanggeung melalukan gotong royong memperbaiki jembatan tersebut dengan alat seadanya.

Bhabinkamtibmas Desa Kertajaya Kecamatan Tanggeung kabupaten Cianjur Aipda Wijana, sejumlah warga sedang bekerja memperbaiki jembatan yang merupakan jalan penghubung antara Desa kertajaya dengan Desa Sirnajaya.

"Semua Bhabinkamtibmas diwilayah Polsek Tanggeung, ikut gotong royong bersama warga untuk memperbaiki jembatan rusak," ucapnya.

Kapolsek Tanggeung, AKP Deden mengungkapkan, anggota Bhabinkamtibmas yang ikut memperbaiki jembatan bersama waga tersebut merupakan wujud peran aktif kepada masyarakat.

Baca Juga: Harga Telur Ayam di Cianjur Berangsur Turun Signifikan Berkat Hal Ini, Sebelumnya Sempat Tembus 35 Ribu per Kilo

"Ketika diketahui adanya jembatan rusak, anggota langsung mendatangi lokasi, dan melakukan pendekatan kepada warga, hingga akhirnya ikut bergotong-royong," ucapnya.

Deden mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan maupun Distarkim terkait usulan perbaikan jembatan ke depan.

"Kerjabakti mungkin sementara, agar bisa dilalui para pelajar dengan rasa nyaman. Dan kedepannya jangan sampai ada pelajar atau warga yang tidak bisa melintas untuk melakukan aktifitas sehari-hari," ucapnya.

Dia menambahkan, adanya jembatan rusak yang sering dilintasi puluhan pelajar tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, agar segera dilakukan perbaikan.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More