SuaraBogor.id - Warga Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini digegerkan dengan adanya penemuan bangkai daging celeng di wilayah Kecamatan Cipanas.
Saat ini, kasus penemuan daging celeng itu sedang dilakukan penyelidikan oleh Polres Cianjur.
Kanit Reskrim Polsek, Ipda Dang Elvan Fauji membenarkan adanya sejumlah warga Cipanas temukan daging celeng di pinggir jalan jalur protokol.
“Betul kang, saya mendapat informasi dari anggota dan pemberitaan sejumlah media. Bahwa sering kali di temukan bangkai daging celeng yang di buang,” ungkapnya, mengutip dari CianjurToday -jaringan Suara.com, Selasa (27/9/2022).
Mendengar hal tersebut, pihaknya akan memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memintai keterangan kepada warga yang menemukan daging tersebut.
“Sebab hingga saat ini belum ada laporan dari sejumlah warga, tapi saya sudah mengetahui. Selanjutnya saya akan memintai keterangan kepada warga yang menemukan daging itu, kita akan terjunkan anggota untuk melakukan penyelidikan,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Tim Rumah Singgah Sampah Kecamatan Cipanas, seringkali temukan daging celeng yang dibuang sepanjang jalur protokol.
Koordinator Rumah Singgah Sampah Cipanas, Dede Ihsan mengatakan, setiap hari tim rumah singgah keliling jalur untuk mengecek jalur kebersihan Cipanas.
Namun, dari penyisiran kurang lebih 6 bulan ini pihaknya kerap beberapa kali menemukan bangkai daging celeng di seputaran jalur protokol Cipanas.
Baca Juga: Tujuh Kecamatan Dilanda Bencana Alam, Bupati Cianjur Perintahkan OPD Lakukan Ini
“Cuman yang terakhir ini, kami kemarin waktu bersih-bersih di protokol Desa Sindang jaya tepatnya di sebelah Hotel Juri. kami menemukan kurang lebih 8 karung daging celeng di lokasi tersebut,” ungkap Dede.
“Termasuk di pagi tadi kurang lebih sekitar pukul 07.00 Wib menemukan kembali yang baru, dan daging tersebut masih berdarah,” sambungnya.
Menurutnya, penemuan bangkai daging celeng tersebut biasanya di temukan berupa dalamannya, kepala, kulit dan kakinya babi paling bawah.
“Jadi kalau dari paha ke atas dagingnya itu sudah tidak ada. Yang kami khawatirkan selain mencemari lingkungan juga, dagingnya takut jadi campuran makanan atau daging sapi di pasaran,” ungkap dia.
Berita Terkait
-
Tujuh Kecamatan Dilanda Bencana Alam, Bupati Cianjur Perintahkan OPD Lakukan Ini
-
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsur Geruduk Kantor Bupati Cianjur
-
Tolak Kenaikan BBM dan Minta Ketemu Bupati Cianjur, Ratusan Mahasiswa Robohkan Pagar Pendopo Setinggi 3 Meter
-
Asyiknya Festival Layangan Adu di Cianjur Beri Hiburan dan Edukasi Buat Warga
-
Empat Anggota Komplotan Curanmor di Purwakarta Terancam 7 Tahun Bui, Modusnya Begini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi