SuaraBogor.id - Masyarakat Sukabumi dihebohkan dengan dugaan kebocoran data 4000 ribu siswa SMKN 1 Kota Sukabumi dari situs data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Dugaan kebocoran data itu pertama kali diklaim oleh akun @FalconFeedsio. Akun @FalconFeedsio mengatakan data tersebut meliputi nama, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, dan email.
Terkait informasi ini, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Dinas Pendidikan Jawa Barat mengaku belum menerima informasi dari Kemendikbudristek terkait hal tersebut.
"Sementara ini kami belum dapat informasi, karena Dapodik pengelolaannya di pusat, apakah data ini bocor dan sebagainya, kami masih belum mengetahui dan belum ada pemberitahuan," kata analis Kebijakan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Burdah mengutip Sukabumiupdate--jaringan Suara.com
Menurut Asep, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan SMKN 1 Kota Sukabumi soal dugaan kebocoran data tersebut.
Asep mengamini penjelasan sekolah yang menyatakan data siswa dimuat di situs Dapodik, bukan website sekolah.
"Data siswa itu sekarang satu pintu di Dapodik, artinya sekolah di website tidak menyimpan data-data yang bisa dianggap personal seperti data siswa. Kalau di Dapodik data itu lengkap karena memang banyak dipakai keperluan dan pengambilan data selalu di sana," ujar Asep.
Asep mengatakan data siswa yang diklaim akun @FalconFeedsio sudah diretas dan beredar di forum hacker, banyak yang tak valid. Meski, Asep mengakui ada beberapa nama siswa atau alumni SMKN 1 Kota Sukabumi.
"Kemungkinan besar, kaitan dengan data-data itu, kalau menurut pihak sekolah, itu tidak benar. Pertama, data-data yang di-screenshot banyak tidak validnya. Betul ada nama-nama siswa SMKN 1, tetapi juga ada yang bukan. Artinya tidak sesuai," kata Asep.
Baca Juga: Soal Penggunaan Kendaraan Listrik, Ridwan Kamil : Jawa Barat Siap
Ditanya ihwal terbatasnya anggaran dan sumber daya manusia dalam memastikan keamanan siber di sekolah, Asep mengatakan akan diperbaiki perlahan. Menurutnya, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V akan melakukan pelatihan pengelolaan website dan media sosial.
"Kami mengimbau kepada semua sekolah, apalagi kaitan dengan data-data yang penting, agar penyimpanan data hati-hati. Bulan-bulan ini kami sedang mendata medsos yang dikelola satuan pendidikan.," kata Asep.
Berita Terkait
-
Soal Penggunaan Kendaraan Listrik, Ridwan Kamil : Jawa Barat Siap
-
Geruduk Graha Persib, Ribuan Bobotoh Protes Sistem Ticketing: Pesan Tiket Tak Semudah Pesan Michat
-
Kunjungi Pasar di Depok, Ini Kata Ridwan Kamil
-
Gagal Nikah, Wanita di Tasikmalaya Panjat Tower Sutet
-
4 Rekomendasi Tempat Wisata Jawa Barat yang Memanjakan Pelancong, Lengkap Harga Tiketnya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Mengapa Warga Rela Pindah dari Depok ke Cibinong Saat CFD? Ternyata Ini 'Racun' Jalan Tegar Beriman
-
Kantor Desa Digembok Warga! Protes Keras Janji Palsu Kepala Desa Bojong Kulur
-
Warga Bogor Siap-siap! Mulai Pukul 6 Pagi, Jalan Utama Cibinong Bakal Berubah Jadi Arena Olahraga
-
7 Fakta Mengejutkan Kasus Anak Pejabat di Angkringan Cileungsi, Sekdes dan Tokoh Pemuda Pasang Badan
-
Anak Anggota DPRD Bogor Dianiaya Warga? Sekdes Mekarsari: Itu Fitnah!