Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 02 Oktober 2022 | 19:07 WIB
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Foto: Twitter]

"Aku Bonek tapi tindakanmu ngawur dengan menembak gas air mata dikira bisa bubar dengan kapasitas suporter full kaya gitu? Itu sama saja ada orang di dalam botol terus sampean semprot Baygon, itu penertiban atau penyiksaan," tulis akun @bond****.

Selain itu media sosisal Twitter juga ramai dengan tagar Kanjuruhan, Bonek, dan Polisi.

Banyak di antara pengguna media sosial itu memberi kesaksian apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut penembakan gas air mata menjadi salah satu penyebab banyak orang tewas di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Termasuk Prosedur Pengamanan, Puan Maharani Minta Investigasi Menyeluruh Tragedi Kanjuruhan

"Setop Kompetisi atas dasar kemanusiaan," tulis dia.

Seorang jurnalis dengan akun @ainurrohman di Twitter membeberkan mendapat keterangan bila total orang meninggal dunia mencapai 127 orang hingga, Ahad atau Minggu (2/10/2022) pagi sekitar pukul 06.0 WIB.

Presiden FIFA Gianni Infantino Buka Suara

Presiden FIFA, Gianni Infantino (AFP)

Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menjadi sorotan dunia saat ini, pasca ratusan orang meninggal dunian usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) kemarin.

Bahkan, Presiden FIFA Gianni Infantino turut buka suara soal tragedi Kanjuruhan Malang tersebut.

Baca Juga: FIFA Berikan Tanggapan Menohok Tentang Tragedi Kanjuruhan Malang

"Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," ujar Gianni, dikutip dari situs resmi FIFA, Minggu.

Load More