SuaraBogor.id - Sejumlah perusahaan di Kabupaten Sukabumi dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal buruh mereka.
Untuk menekan jumlah buruh yang terkena PHK massal, Pemerintah Kabupaten Sukabumi pun turun tangan, Mereka terus mencari solusi yang tepat sebagai upaya untuk menekan jumlah buruh pabrik yang terkena PHK massal dari tempat mereka bekerja.
"Kami sudah menugaskan petugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi untuk meninjau dan berkomunikasi langsung dengan manajemen perusahaan yang melakukan PHK massal untuk mencari solusi yang tepat," kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Rabu (5/10/2022).
Ia mengatakan perusahaan yang melakukan PHK massal terhadap buruhnya mayoritas bergerak di bidang garmen. PHK ini terpaksa dilakukan oleh sejumlah perusahaan di Kabupaten Sukabumi karena ikut terdampak resesi ekonomi global.
Pabrik garmen yang ada di Kabupaten Sukabumi, kata dia, kebanyakan produknya untuk ekspor ke berbagai negara baik Eropa maupun Asia. Namun karena beberapa negara terkena resesi ekonomi, sehingga permintaan ekspor semakin berkurang yang dampaknya pendapatan perusahaan anjlok.
Akibat dari itu semua, perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah pekerja atau buruhnya. PHK massal ini pun sudah terjadi sejak pandemi COVID-19 dan tentunya ini menjadi perhatian khusus Pemkab Sukabumi.
Jika PHK massal terus terjadi, kata Sekda, dampaknya angka pengangguran meningkat yang juga diiringi oleh bertambahnya warga miskin di kabupaten terluas kedua dI Pulau Jawa dan Bali ini.
Maka dari itu, salah satu solusinya adalah melakukan kerja sama dengan pengusaha untuk bersama-sama menghadapi resesi ekonomi global dan mencari solusi yang tepat agar perusahaan bisa tetap beroperasi sehingga bisa menekan jumlah buruh yang di PHK.
"Situasi seperti ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Sukabumi saja tetapi juga di daerah lain," tambahnya.
Baca Juga: Dua Pria Berstatus Sepasang Kekasih Diciduk Lantaran Edarkan Puluhan Gram Sabu
Sekda mengatakan saat ini Pemkab Sukabumi banyak membuat program dalam upaya membangkitkan kembali perekonomian daerah pasca-pandemi COVID-19. Salah satunya adalah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi perekonomian yang ada di daerahnya masing-masing.
Selain memberikan bantuan baik dalam bentuk modal usaha, promosi dan penjualan, pihaknya juga secara rutin memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga maupun komunitas untuk menjadi wirausahawan yang bergerak di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), wisata dan lainnya.
Kemudian menggandeng berbagai badan usaha untuk ikut membangkitkan dan meningkatkan perekonomian warga, sehingga juga bisa menciptakan lapangan kerja baru. "Dalam menghadapi resesi global, kita harus bekerja sama, berkreasi dan berinovasi," demikian Ade Suryaman. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
PHK Massal Mengintai Pabrik Honda Imbas Larangan Motor Bensin
-
DEN: 130.000 Lapangan Kerja Baru Segera Dibuka di Jawa Tengah
-
Arsenal Nggak Ada Lawan! 5 Tim dengan Pertahanan Terbaik di Eropa Musim Ini
-
Era Baru Otomotif Indonesia Dimulai, Mobil Eropa Kini Bebas Bea Masuk
-
Kisah Ajaib Mjallby, Klub Kecil dari Desa Nelayan yang Jadi Juara Liga Swedia
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bongkar Data: 600 Ribu Penerima Bansos Sikat Uang Rakyat untuk Judi Online
-
Bogor Raya hingga Bali: Ini 7 Lokasi yang Akan Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun Listrik
-
Babak Baru Demo Angkot di Bogor, Kasus Pengeroyokan Petugas Dishub Ubah Tuntutan Jadi Laporan Pidana
-
Ini Leuwiliang! Destinasi Healing di Bogor yang Punya Curug Spektakuler dan Kuliner Sunda Otentik
-
Reduksi Angkot Mandiri Tak Diapresiasi, Sopir di Bogor: Kami Mau Hidup, Bukan Dihabisi