SuaraBogor.id - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Ridwan Muhibi langsung buka suara saat mendengar ada masyarakat Bogor Barat mengeluh soal pelayanan RSUD Leuwiliang.
Bahkan, berdasarkan informasi, warga yang mengeluh ini merasakan bagaimana penanganan yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan atau dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Sabtu (26/11/2022) lalu.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, terkait kejadian tersebut ia meminta kepada Direktur RSUD Leuwiliang yang baru segera melakukan perbaikan, atau evaluasi tenaga kesehatan atau dokter di ruang IGD.
"Saya sudah kontak direksinya, saya sudah minta direktur untuk melakukan evaluasi soal pelayanan di IGD," katanya kepada wartawan belum lama ini.
Dia juga meminta, agar gaya tutur bahasa para dokter, tenaga kesehatan diperbaiki kembali, karena ia mendengar, cara melayani (Komunikasi) tidak baik, seperti tidak berpendidikan.
"Kalau sudah di IGD langsung tangani, jangan sampai dibiarkan begitu saja. Kalau penuh atau sedang sibuk, ya kasih tahu keluarga pasien, tapi dengan bahasa yang membuat nyaman keluarga, semua tenaga kesehatan dan dokter di IGD kan berpendidikan," sindirnya.
Menurutnya, mental pelayanan harus lebih dimaksimalkan dan para tenaga kesehatan harus bisa merubah mindset berfikir yang berbeda, karena semua pelayanan tersebut dibangun oleh masyarakat melalui pajak.
"Mental orang ini harus dirubah, kita maksimal mungkin pemerintah menyediakan anggaran kepada rumah sakit RSUD, gedungnya sudah bagus tinggal orangnya berfikir karena dia pelayan publik sebagai pejabat publik ini harus bener-bener merubah mindset berfikirnya, harus ingat digaji oleh rakyat," cetusnya.
Sebelumnya diberitakan Warga Kecamatan Ciampea, berinisial TI (28) mengeluhkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang dinilai sangat lamban.
Baca Juga: Kementerian PUPR Genjot Kualitas Pelayanan Publik Lewat Pelatihan Budaya Pelayanan Prima
Selain diberikan pelayanan yang tidak mengenakan, keluarga pasien juga merasa dilantarkan diduga selama tiga jam tanpa ada informasi jelas.
"Saya sakit hati, merasa di lempar sana sini. Apalagi pas tanya, kita kan awam ya, wajar nanya, ini malah bilang urus administrasi dulu, terus bilang jangan banyak tanya. Saya bener-bener sakit hati, padahal semua prosedur sudah dilakukan dengan baik," kesalnya.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Siap-Siap Macet Total? Pemkab Bogor Prediksi Jutaan Wisatawan Serbu Puncak di Malam Tahun Baru
-
Dompet Menjerit Jelang Nataru, Harga Ayam hingga Cabai di Cibinong Meroket Tajam
-
4 Warga Bogor Masuk Daftar 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus Maut di Tol Batang-Semarang
-
Langkah Aksi Sosial BRI, Jalan Sehat 5 KM Donasi Rp50 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra
-
Dukung Pemulihan Pasca Bencana, Danantara & BRI Terjun Langsung ke Aceh Tamiang