SuaraBogor.id - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyayangkan lambannya Pemerintah Kabupaten Bogor mencairkan anggaran belanja wajib dan mengikat yang sudah dianggarkan oleh DPRD dalam APBD 2023. Menurut Rudy, lambannya pencairan anggaran yang menjadi hak para pegawai, bisa berdampak pada turunnya kualitas pelayanan.
"Sampai hari ini Maret 2023 TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai.red) belum dicairkan. Itu hak yang harus diterima oleh para ASN. Jangan sampai orang yang sudah bekerja dengan baik melayani masyarakat, lalu sampai harus menunggu keringat mereka kering baru dibayar," ujar Rudy Susmanto.
Rudy meminta TPP yang sudah menjadi hak pegawai segera dicairkan. Selain itu, beberapa anggaran infrastruktur untuk desa, kelurahan, dan kecamatan juga harus secepatnya dicairkan. Rudy mengaku mendapat banyak keluhan dari sejumlah ASN soal hal tersebut.
"Beberapa anggaran infrastruktur untuk desa, kelurahan, dan kecamatan segera dicairkan, agar masyarakat memasuki hari raya idul fitri bisa menikmati infrastruktur yang baik," kata Rudy.
Rudy juga mengingatkan, salah satu fungsi APBD adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, APBD harusnya bisa dicairkan lebih awal, agar perputaran uang dapat dirasakan masyarakat. Apalagi, kata Rudy untuk urusan belanja wajib yang mestinya sudah terjadwal setiap bulan.
"Sejak awal Kami selalu ingatkan agar proses yang brkaitan adminitrasi diselesaikan di awal-awal tahun. Februari mestinya program sudah berjalan," imbuhnya.
Seperti diketahui, ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini tengah menjerit. Pasalnya, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sampai saat ini belum juga cair.
Apalagi, wilayah tetangga seperti Kota Depok dan Kota Bogor sudah cair terlebih dahulu. Hal ini pun membuat para abdi negara di lingkungan Kabupaten Bogor risih, bahkan sempat terlontar dari salah satu PNS di Pemkab Bogor bahwa sistem saat ini semakin bobrok.
"TPP saja sampai sekarang belum juga cair, bagaimana Kabupaten Bogor mau maju jika dalam memenuhi hak pegawainya terhambat seperti ini. Menjerit kami itu sekarang kalau boleh jujur," cetus salah seorang PNS yang enggan disebutkan namanya tersebut, Senin, 13 Maret 2023.
Terlebih, belum adanya kejelasan dari dinas terkait yakni Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) terkait nasib PNS yang memang membutuhkan TPP.
Baca Juga: Joko Priyoski alias Jojo Catut Nama Ketua DPRD Bogor Untuk Tipu Lembaga Pendidikan
"Ini jangan semena-mena begitu dong, kalau seperti ini kan kami yang jadi korban," cetusnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Merasa Diganggu Terus-Menerus, Penjual Pecel Lele di Cileungsi Lampiaskan Dendam ke Anggota Ormas
-
Waspada! Kabupaten Bogor Juara 1 Daerah Paling Rawan Bencana se-Jawa Barat
-
4 Rekomendasi Sepeda Goes Kekinian untuk Bapak-Bapak Usia 40 Tahun: Tetap Hits dan Sehat
-
BRI Perkuat Ekosistem Emas Nasional lewat Bullion Services dan Transformasi Digital Pegadaian
-
Razia Pajak 3 Hari di Simpang Sentul Bogor: Siapa Belum Bayar Kena Cekal!