SuaraBogor.id - Naas, belum sampai pengadilan, tersangka perkosa anak kandung AR (50) harus tewas akibat dianiaya teman sekamarnya.
AR (50) dinyatakan tewas dengan luka lebam di pantat dan dada saat ditahan di ruang tahanan Polres Metro Depok.
Wakasat Reskrim Polsek Metro Depok, AKP Nirwan Pohan menyampaikan peristiwa tersebut terjadi di dalam kamar tahanan Polres Metro Depok.
AKP Nirwan Pohan mengatakan korban sempat pingsan. Setelah pingsan, pelaku panik dilaporkan ke penjaga, kemudian oleh penjaga tahanan dan piket saat itu dibawa ke RS Bhayangkara Klapa Dua, Depok.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Sistem Zonasi PPDB Depok Dimulai Hari Ini
"Setelah dilakukan pemeriksaan di sana, dokter dinyatakan meninggal dunia," kata AKP Nirwan Pohan.
Setelah RS Bhayangkara menyatakan meninggal dunia langsung dibawa ke RS Kramat Jati untuk kepentingan autopsi.
Menurutnya, pemicunya karena si korban merupakan pelaku pencabulan terhadap anak kandung, menurut AKP Pohan kemungkinan para pelaku ini kesal karena asusila yang dilakukan terhadap anak kandung sendiri.
"Ditanya kasus mu apa, pencabulan terhadap anak sendiri, akhirnya itu lah yang menjadi pemicu si para pelaku itu kesal terhadap korban," kata AKP Pohan.
Menurutnya, hasil visum resminya belum ditemukan. Namun, luka-luka di luar badan yang terlihat ada luka lebam di tubuhnya, di pantat, di dada dan di punggung.
Baca Juga: Terjatuh dan Tenggelam, Pemancing di Setu Tujuh Muara Depok Meninggal Dunia
"Sementara luka yang paling fatal yang berada di pantat, dan di dada. Kalau yang menyebabkan kematian masih menunggu hasil autopsi dari RS," tukas AKP Pohan.
Mayoritas pelaku menyiksa dengan menggunakan tangan kosong, namun ada beberapa luka dipantat diperkirakan menggunakan pipa.
"Yang pertama kali melakukan MY, total tersangka yang melakukan penganiayaan ada 8 orang. Korban dalam tahanan itu hari Rabu sore, kejadian hari Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB," tukas AKP Pohan.
Kontributor: Rubiakto
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Wali Kota Depok? Jabatan Tinggi yang Terang-terangan Ditolak Ayu Ting Ting
-
Tolak Tawaran Jadi Wali Kota Depok, Alasan Ayu Ting Ting Dipuji Setinggi Langit
-
Segini Bayaran Ayu Ting Ting Sekali Manggung, Pantas Tolak Tawaran Jadi Wali Kota Depok
-
Tawuran Mematikan di Depok, Seorang Pelajar Meregang Nyawa
-
Warga Segel Tungku Bakar Sampah Milik Pemkot Depok, Dituding Jadi Sumber Pencemaran dan Penyakit
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bupati Bogor Akan Resmikan Dua Pasar Unggulan di 100 Hari Kerjanya
-
Cianjur Butuh Uluran Tangan, Ribuan Siswa Belajar di Ruang Kelas Rusak
-
DPRD Kabupaten Bogor Tampung Aspirasi Warga Rumpin, Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur
-
Bambu Tresno: Meningkatkan Apresiasi Kerajinan Bambu Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Bogor Barat dan Bogor Timur Segera Mekar? Bupati Terpilih Rudy Susmanto Siapkan Langkah Nyata