Dikatakannya, melalui Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional ini secara bersama mencari solusi pergantian kepemimpinan.
“Mengingat peristiwa 2019 telah diadakan ijtima' ulama hingga 4 kali di bawah kepemimpinan Habib Rizieq Shihab dan telah menghantarkan Anies Rasyid Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta. Terlebih lagi Capres dan Cawapres Anies dan Cak Imin berjanji akan istiqomah dan tetap akan berdiskusi dengan para ulama apabila akan mengambil keputusan,” paparnya.
Visi Misi AMIN
Sementara itu, Anies dan Cak Imin cukup panjang memaparkan visi misi mereka di hadapan hadirin.
Selain mengisahkan sejarah kebangkitan bangsa, Anies-Cak Imin menyoroti tajam tentang kondisi negara ini yang masih jauh dari keadilan, yang ditandai dengan adanya ketimpangan di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kami berdua membawa visi berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran dan keadilan. Salah satu tanda ketidakadilan itu adalah ketimpangan. Ketimpangan itu mengeringkan hutan. Hutan tidak bisa terbakar jika basah,” katanya.
Ketimpangan di Indonesia, kata Anies, bisa dilihat dari fakta indeks SDM. Jawa dan Sumatera warnanya putih.
Sisanya Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, Papua, warna kuning. IPM di Jawa dan Sumatera tahun 2013 itu 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara dan lain-lain tahun 2023 indeksnya 69. Mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera. Jedanya, selisihnya, 10 tahun.
“Pembangunan adalah membangun manusianya, bukan membangun jalannya, bukan membangun barang-barang yang bisa difoto. Pembangunan adalah membuat manusia yang berakhlakul karimah, membangun manusia yg kompeten, membangun manusia yang bisa hidup mandiri. Pembangunan tentang manusia, bukan tentang infrastruktur. Maka kami akan meluruskan pembangunan ini,” bebernya.
Baca Juga: Digelar di Komplek Az-Zikra Bogor, Kenapa Ijtima Ulama Cuma Undang AMIN?
Anies menyebut pemerataan pembangunan harus jadi perhatian.
“Membesarkan kue itu baik, tapi membaginya itu lebih baik lagi. Terkadang kita berfikir untuk membuat kue yabg besar, itu betul, tapi kalau yang menikmati hanya sebagian (itu) salah besar. Apalagi kuenya besar tenaga kerjanya bukan lokal, lebih salah lagi. Jadi jangan kita konsentrasi membesarkan kue (tapi) lupa membagi. Ketika lupa membagi siapa yang lebih tertinggal? Adalah yang di tengah dan di bawah,” papar dia.
Menurut Anies, pendekatan strategi pembangunan harus digeser dari selama ini sektoral menjadi teritorial.
“Jangan disamakan untuk wilayah Sulawesi kebutuhannya beda dengan Jawa, untuk Papua beda dengan Nusa Tenggara, beda dengan Kalimantan. Selama ini rencana pembangunan dibuat nasional tanpa membedakan per wilayah, ke depan kita akan membedakan berbasis teritori,” papar dia.
Tegakkan Keadian Hukum
Anies dan Cak Imin juga menyoroti persoalan hukum di negeri ini. Ditegaskannya bahwa penting untuk bisa mengembalikan kewibawaan pengadilan dan penegakan hukum dan tidak ada kriminalisasi kepada siapapun.
Berita Terkait
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
8 Fakta Kriminalitas Digital Berujung Maut: Kenalan di Facebook, Remaja AN Dibunuh Sadis di Bogor
-
Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Tiga Pemuda Habisi Nyawa AN yang Dikenal dari Facebook
-
Tragedi Perkenalan Berdarah di Medsos: Korban Tewas, Jejak Digital Tunjuk ke Grup Sesama Jenis
-
Berawal dari Chatting Facebook, Remaja di Bogor Tewas Mengenaskan Dikeroyok 3 Pelaku
-
Motor Bekas Rasa Baru: 4 Model Matic dan Bebek Best Value di Bawah 10 Juta, Dijamin Lincah & Irit!