SuaraBogor.id - Harga beras jelang Ramadan semakin tinggi di beberawa daerah seperti di Bogor, Jawa Barat. Tentunya, itu menjadi keluhan bagi masyarakat saat ini.
Tingginya harga beras itu menjadi sorotan dari Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Bogor. Orang nomor dua di Kota Hujan tersebut langsung turun tangan mencari solusi dengan Bulog cabang Bogor.
Dedie mengatakan, bulan lalu 85.000 keluarga penerima manfaat di Kota Bogor telah mendapatkan alokasi beras dari Bulog.
- Pemilu 2024 Curang? Video Ini Jadi Salah Satu Bukti Dugaan Manipulasi Data
- 2024 The End of Amien Rais, Qodari Tertawa Lepas: Dia Cuma Kecambah bukan Pohon Besar
- Anies-Muhaimin Menang Mutlak di TPS di Agam saat PSU, Ganjar-Mahfud 'Miris' Cuma 1 Suara
Ke depan, Bulog masih akan menyiapkan cadangan berasnya untuk didistribusikan kepada masyarakat atau keluarga penerima manfaat.
“Agar harga maupun pasokan tidak mempengaruhi daya beli masyarakat, dan masyarakat masih bisa mengkonsumsi sembako dengan harga yang relatif terjangkau,” kata Dedie.
Di samping itu, Dedie mengaku tengah berusaha untuk mencari lokasi atau aset Pemkot yang bisa digunakan bersama dengan Bulog untuk menyimpan cadangan beras di wilayah Kota Bogor sendiri.
“Ke depan nanti akan kita coba bicarakan lebih teknis, terutama dengan kepala cabang Bulog wilayah Bogor. Mudah-mudahan nanti mendapatkan respons dari pimpinan Bulog, ada beberapa aset yang sedang kita pikirkan untuk dimanfaatkan Bulog di Kota Bogor,” ujarnya.
Pimpinan Bulog Cabang Bogor Yanto Nurdiyanto mengatakan, saat ini Bulog sedang menyalurkan program bantuan pangan. Di mana pada bulan lalu 85.000 ton bantuan sudah dialokasikan, tinggal penyelesaian pada alokasi bantuan Februari.
“Bantuan pangan ini insya Allah sampai dengan Juni. Jadi masyarakat tenang saja, bahwa Bulog selama ini memang ditugasi oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan pangan,” ucapnya.
Baca Juga: Harga Beras Jelang Ramadan di Pasar Ciawi Tembus Rp15 Ribu Per Kilogram
Selain bantuan pangan, kata Yanto, Bulog juga melakukan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dengan tujuan mengisi kekosongan di pasar agar bisa membantu menurunkan inflasi dan menahan inflasi.
“Nah Bulog menyalurkan SPHP ini bisa melalui mitra distributor yang sudah ditunjuk. Kemudian toko-toko juga yang di pasar tradisional bisa beli langsung ke Bulog,” ucapnya.
Tak hanya itu, Yanto mengatakan, Bulog juga memiliki program Bulog Siaga dengan cara datang dan menjual langsung beras ke masyarakat.
“Jadi untuk masyarakat wilayah Bogor tenang saja. Dengan adanya Bulog di wilayah Bogor mudah-mudahan pelayanan Bulog bisa lebih maksimal lagi,” kata Yanto. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya
-
Detik-detik Horor di SMKN 1 Cileungsi: Atap Ambruk Saat Belajar, Puluhan Siswa Dilarikan ke RS
-
DPRD Kota Bogor Tutup Masa Sidang ke-3 Tahun 2025, Sampaikan Laporan Kinerja dan Reses