Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 29 Maret 2024 | 09:04 WIB
Ilustrasi mayat- wanita yang tewas bersimbah darah di tanah sareal, Bogor diduga dibunuh suami. [Envato]

SuaraBogor.id - Seorang wanita berinisial NA (36) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya yang berada di Jalan Johar 3, Cimanggu, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (28/3/2024)

Korban meninggal dunia usai terlibat cekcok dengan sang suami, RM di rumahnya. Polisi pun langsung mengamankan pelaku yang diduga menghabisi nyawa sang istri.

Menurut informasi, peristiwa pembunuhan tersebut diduga terjadi pada Kamis (28/3/2024) lalu. Sebelum ditemukan meninggal dunia, suami istri itu sempat bertengkar di kamar rumahnya.

Pertengkaran antaran korban dan terduga pelaku bahkan hingga terdengar oleh orang tua pelaku yang tinggal di tempat yang sama.

Ayah terduga pelaku, Ahmadi yang juga ketua RW setempat menyebut menantunya ditemukan bersimbah darah di dalam salah satu kamar rumahnya.

Meski demikian, Ahmadi belum mengetahui alasan anaknya melakukan penganiayaan yang berujung meninggalnya korban.

Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Tak lama kemudian polisi tiba di lokasi kejadian dan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP).

Atas peristiwa tersebut, Polresta Bogor Kota bersama Polsek Tanah Sareal juga meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi. Diketahui, korban diduga meregang nyawa karena luka di kepala yang diakibatkan benda tumpul.

Polisi juga menemukan barang bukti obeng yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk korban hingga meninggal dunia.

Sementara itu, petugas Polresta Bogor Kota masih menyelidiki kasus tersebut dan melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

“Pelaku sudah diamankan,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara dikutip dari bogordaily (Jaringan SuaraBogor.id), Jumat (29/3/2024).

Meski demikian hingga kini belum diketahui terkait penyebab wanita di Cimanggu, Bogor tewas dibunuh. Polisi masih melakukan penyelidikan.

Load More