SuaraBogor.id - Agen Bus Putera Fajar Trans yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, hingga terlibat kecelakaan maut di Kabupaten Subang, dikabarkan berlokasi di sebuah kontrakan Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hal itu dibenarkan oleh pengurus kontrakan di wilayah Dramaga, Indra Lesmana. Dia menyebut, bahwa agen Bus Putera Fajar Trans itu menyewa kontrakan miliknya.
"Bertempatnya di sini benar, di Kampung Ciherang udah tertera juga di sini (banner) nya," kata dia, Rabu (15/5/2024).
Ia bahkan menyebut bahwa pemilik atau agen kontrakan itu sempat izin ke pihak berwajib dengan menyerahkan identitas berupa KTP.
Baca Juga: Motif Penganiayaan Santri Pondok Pesantren Modern Sahid Bogor, Diduga Salah Sangka Obat
"Berdirinya saya juga gak tahu ya, tau-tau dia udah pasang spanduk. SK nya saya juga gak tahu, ya yang namanya orang ngontrak di sini pake alamat jelas, kartu keluarga mungkin, KTP. Izin, tetep izin harus izin. Karena di sini harus izin tamu 24 jam wajib lapor," papar dia.
Namun, sejak kejadian kecelakaan maut yang menewaskan para siswa SMK Lingga Kencana Depok itu, kontrakan tersebut sudah tidak diisi lagi.
"Kalau sekarang semenjak kejadian bus itu, udah ga pulang pulang, gak pernah pulang. Belum kelihatan lagi. Biasanya dia datang malam, jam 12 malem atau jam 10 malam. Kalau untuk kegiatannta siang sampai sore saya gak tahu, soalnya jam 9 pagi dia sudah berangkat lagi," jelas dia.
Diketahui, agen Bus Putera Fajar itu merupakan pria dan menjaga seorang diri di kontrakan itu. Ia sudah tinggal di kontrakan tersebut selama satu tahun lebih, namun tidak membuka dalam bentuk offline atau berkunjung langsung ke lokasi.
"Gak, gak langsung buka. Mungkin main online aja, baru buka ini dan kita juga gak bertanya-tanya dia punya travel apa gimana, paling izin ke saya kang saya pasang ini ya (banner) ya silahkan selagi tdk mengganggu yang penting dia judulnya bayar tiap bulan gitu aja," jelas dia.
Baca Juga: Tujuh Korban Luka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Pulang ke Rumah, Lima Masih Dirawat
Pemilik kontrakan bahkan mengaku, sosok yang menjaga agen travel itu tidak berbaur dengan masyarakat sekitar atau tetangga kontrakannya.
"Ya itu dia, gak keliatan sama sekali. Dia pulang malem, buka pintu ya gak berbaur juga sama warga sini. Tertutup sama sekali, gak pernah berbaur," papar dia.
Sementara, Camat Dramaga Atep S Sumaryo menyebut bahwa pihaknya sempat ingin melakukan investigasi kepada agen Bus tersebut usai ramainya pemberitaan soal tewasnya siswa saat Study Tour menggunakan Bus Putra Fajar.
"Saya tahu setelah ada kejadian mangkanya saya kesitu untuk investigasi kita ngobrol biasa ternyata memang kata tetangganya bilang begitu semenjak ada kejadian orangnya ga ada berarti kan tetangga juga sudah tahu setelah di cek ke kades, kades juga gatau ada kegiatan itu," jelas dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Rudy Susmanto Bakal Buat Rambu-Rambu Jalan dengan Bahasa Sunda Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Survei Pilkada Bogor Versi Charta Politika Indonesia: Ini Paslon Yang Unggul Jauh
-
Ancam Pengemudi Lain dan Ngaku-ngaku Tentara, Pria Kasus 'Koboi Jalanan' di Depok jadi Tersangka
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
SIPD Bermasalah, Pemkab Bogor Minta Bantuan Pusat untuk Lancarkan Proyek Strategis
-
Perumda Air Pemkab Bogor Beri Diskon Spesial, Pelanggan Non-Aktif Bisa Kembali Nikmati Air Bersih Murah
-
Dapat Tiga Keluhan Utama di Dapil 5, Rudy Susmanto Janji Realisasikan Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Soal TPS di Titik Rawan Bencana, Ini Kata KPU Kota Bogor
-
Fakta Baru Pembunuhan Sadis di Pamijahan Bogor: Motif Uang Gadai Motor di Facebook