SuaraBogor.id - Ada kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, terkait pekerjaan.
Pasalnya RSUD Sayang Cianjur saat ini tengah membuka lowongan pekerjaan untuk 44 orang pegawai baru yang didominasi tenaga perawat.
Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur dr Irvan Nur Fauzy memastikan, lowongan kerja tersebut tanpa dipungut biaya bahkan seleksi diperketat untuk memperbaiki kualitas menuju rumah sakit internasional.
Dia menjelaskan, perekrutan pegawai melalui seleksi berdasarkan kemampuan di bidangnya masing-masing, seperti apoteker, D3 farmasi, radiografer, kesling dan psikolog.
Baca Juga: RSUD Sayang Cianjur Diduga Lakukan Pungli, Naik Jabatan dan Penerimaan Bidan Dipatok Puluhan Juta
"Peluang terbuka yang sangat dibutuhkan tenaga perawat, perekrutan pegawai baru secara terbuka dilakukan untuk memenuhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjelang ditetapkannya RSUD Sayang Cianjur berkelas internasional," katanya.
Pihaknya membuka peluang bagi tenaga yang dibutuhkan berdasarkan hasil seleksi tanpa dikenakan biaya atau bebas suap sebagai bentuk trasformasi atau keterbukaan dengan mengedepankan integritas dan profesionalisme untuk mendapatkan SDM yang terbaik termasuk adanya rotasi jabatan.
Irvan menjelaskan mereka yang lolos seleksi akan menempati posisi sebagai perawat sebanyak 35 orang, tenaga apoteker 1 orang, D3 farmasi 5 orang, serta tenaga radiografer, kesling K3, dan psikologi masing-masing 1 orang.
"Mereka yang lolos seleksi secara terbuka akan menempati posisi yang dibutuhkan, tentunya dengan tuntutan kinerja yang lebih baik guna memajukan RSUD Sayang Cianjur sehingga layak mendapat status rumah sakit internasional," katanya.
Pihaknya optimistis dapat segera menjadi rumah sakit internasional.“Saya pikir tidak ada yang sulit ketika ada kemauan. Saat ini kami juga sudah meluncurkan studi kelayakan pembangunan kelas rawat inap standar nasional menuju rumah sakit internasional," katanya.
Baca Juga: Makam Bocah di Cianjur Diduga Korban Malpraktek Dibongkar Polisi Untuk Penyidikan
Bahkan Kementerian Kesehatan juga sudah menyatakan dukungan untuk RSUD Sayang menjadi rumah sakit bertaraf internasional dengan memfasilitasi kaji banding dan komunikasi dengan Badan Akreditasi Internasional.
Berita Terkait
-
Akui Lapangan Kerja Sektor Wisata Berkurang dan Persaingan Makin Ketat, Begini Solusi Dari Kemenpar
-
PHK Masih Terus Terjadi, 3.000 Lebih Pekerja Kehilangan Pekerjaan di Januari 2025
-
Perusahaan Asuransi Kendaraan Keluhkan Biaya Perbaikan Pada Mobil Modern, Ternyata Ini Penyebabnya...
-
Orang Tua Arra TikToker Cilik Lulusan Apa? Pola Asuhnya Kena Tegur Psikolog Lita Gading
-
Apa Pekerjaan Suami Nunung? Diam-Diam Bisa Bantu Istri Hidupi 50 Anggota Keluarga
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Alasan Dedi Mulyadi Menangis Lihat Hutan Puncak Gundul Menyentuh Hati
-
Momen di Tengah Pertemuan Pejabat, Hyang Sukma Ayu Asyik Meracik Kopi Asli Bogor
-
Mudik Gratis Polres Bogor Rute Pantura dan Pansela, Pendaftaran Mulai 13 Maret: Ini Persyaratannya
-
BRI Festival 2025 Hadir, Ribuan Pengunjung Siap Nikmati Buka Bareng dengan Kuliner dan Hiburan Seru
-
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciapus Bogor, Keluarga Korban Tolak Autopsi, Ini Alasannya