Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 07 Juni 2024 | 21:21 WIB
Seorang Pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) gagal kabur dari RSUD Sayang Kabupaten Cianjur, Jumat (1/5/2020) tengah malam. (Sukabumiupdate)

SuaraBogor.id - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Sayang Cianjur, dituduh melakukan praktek pungutan liar alias pungli yang merugikan pegawai dan calon pegawai.

Menurut informasi, terdapat dugaan sejumlah jabatan di RSUD Sayang Cianjur diperjual belikan dan bidan yang ingin bekerja harus membayar sejumlah uang.

Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, identitas memberikan informasi draft mutasi pegawai RSUD Sayang melalui pesan singkat WhatsApp.

"Ada kabar yang pindah dan naik jabatan harus bayar ke wadir 2, selain itu juga ada yang non ASN jadi kepala ruangan, di RSUD Sayang pada bayar kang, mutasi tersebut diatur oleh wakil direktur 2, untuk nominal beragam," ucapnya melalui pesan singkat dikutip dari Cianjurupdate (Jaringan SuaraBogor.id), Jumat (07/06/2024).

Baca Juga: Dewas RSUD Sayang Tetap Jadi Kader PDIP Walau Diduga Langgar Aturan

Salah satu sumber lain mengungkapkan jika RSUD Sayang mematok tarif bagi bidan yang ingin bekerja di sana.

"Belum lama ini saudara saya Bidan masuk ke RSUD Sayang, bayar Rp30 Juta," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sayang, Dr. Irvan Nurfauzy saat dikonfirmasi hanya membahas singkat soal pertanyaan yang dilayangkan kepadanya.

"Saya lagi Kuliah ke wakil direktur 1 aja kang, dan kami sudah tidak menerima lagi tenaga bidan karena sudah penuh, info lebih lanjut ke wakil direktur 1 aja ya kang," tulisnya melalui pesan singkat WhatsApp pada Jumat (07/06/2024).

Namun, saat dihubungi Wakil Direktur 1 RSUD Sayang Sugeng menyarankan untuk konfirmasi langsung ke Wakil Direktur 2.

Baca Juga: MK Perintahkan PSU dan Penghitungan Ulang Suara di Cianjur, Ada Pelanggaran Pemilu

"Kang, kalau mau konfirmasi ke Wadir 2 pak Aang," singkatnya.

Load More