SuaraBogor.id - Sebanyak 25 kios dan warung di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat disegel polisi, karena diduga menjual obat-obatan terlarang kepada pelajar atau siswa sekolah dasar (SD).
Penyegelan itu dilakukan Polres Cianjur lantaran mendapat laporan dari masyarakat terkait keberadaan warung dan toko yang menjual obat terlarang di lingkungan mereka.
"Saat petugas sampai ke lokasi warung dan toko yang dilaporkan sudah dalam kondisi kosong, namun tetap dilakukan penyegelan guna memastikan kios atau warung tidak lagi digunakan untuk menjual obat terlarang," kata Kasat Narkoba Polres Cianjur AKP Septian Pratama.
Dia menjelaskan dengan dipasangnya segel dan garis polisi agar kios atau warung tidak lagi digunakan untuk penjualan obat terlarang karena berdasarkan informasi warga sebelumnya kios tersebut kerap menjual obat terlarang.
Baca Juga: Jemaah Haji Cianjur Yang Meninggal Dunia di Tanah Suci Bertambah Menjadi Dua Orang
Pihaknya mencatat puluhan warung atau kios yang disegel dan dipasang garis polisi tersebar di Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Cianjur, Cibeber dan Cilaku, termasuk warung di dekat SDN Karangtengah dimana lima orang pelajarnya kedapatan mengkonsumsi obat jenis tramadol.
"Tidak hanya menyegel dan memasang garis polisi, kami juga mengamankan seorang penunggu kios berinisial Br (28), saat ini masih menjalani pemeriksaan terkait dia sebagai pegawai saja atau pemilik kios," katanya.
Pihaknya tutur dia, akan menindak tegas pelaku atau penjual serta pengedar obat terlarang serta melakukan berbagai upaya pencegahan dengan melakukan operasi rutin secara acak, termasuk menindak cepat setiap laporan dari masyarakat.
"Kami minta dukungan dari warga, orangtua siswa, dan sekolah untuk turut mengawasi anak-anaknya, apabila mendapatkan informasi adanya peredaran obat keras tertentu segera laporkan kami akan tindak tegas," katanya.
Sedangkan terkait siswa SD yang viral karena mengkonsumsi obat terlarang, pihaknya akan melakukan pendampingan dan trauma healing dengan didampingi psikolog. [Antara].
Berita Terkait
-
Taman Siswa: Mimpi dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
-
Terungkap, 5 Fakta di Balik 3 Mobil Polisi Terbakar Dekat TPU Pondok Ranggon
-
Lisa Mariana Dipolisikan, Ini 5 Fakta Terbaru Kasusnya dengan Ridwan Kamil
-
Penangkapan Berujung Ricuh, Ini Kronologi 3 Mobil Polisi Dibakar Massa di Pondok Ranggon
-
Wanita Ini Kehilangan Sepeda di Parkiran MRT, Publik Soroti Ruwetnya Pelaporan Kehilangan ke Polisi
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Sinergi BRI dan Usaha Lokal Dorong Ekspor Perhiasan Batu Alam Indonesia
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga