SuaraBogor.id - Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi) melakukan edukasi kepada para petani sawit Swadaya, untuk meningkatkan kemampuan menulis hingga literasi.
Senior Advisor Fortasbi Rukaiyah Rafik memaparkan, kegiatan ini tujuannya dilakukan agar para petani sawit bisa menyampaikan bahwa dalam keseharian mereka menjaga alam di tengah terpaan isu kerusakan alam.
Pasalnya, saat ini tengah muncul bahwa isu petani sawit yang merusak alam itu tersebar. Dengan ini, pihaknya menginginkan bahwa para petani bisa membantah hal tersebut.
"Petani sawit itu tidak melulu merusak hutan dan lingkungan, tapi ada juga petani yang melakukan konservasi dan melakukan rehabilitasi," kata dia belum lama ini.
"Makanya kami mencoba memfasilitasi temen-temen petani untuk hadir di sini, untuk dilatih cara menulis dan menggunakan sosial media untuk mempromosikan yang mereka lakukan," lanjutnya.
Rukaiyah menjelaskan, dari produksi pengelolaan sawit, petani sawit Swadaya mendominasi produksi nasional sebanyak 41 persen.
"Petani Swadaya ini kan sebenarnya mereka menguasai 41 persen produksi nasional. Tapi persoalan nya adalah kadang mereka tidak pernah terdengar suaranya, yang terdengar itu kan industri atau pabrik besar tapi kalau petaninya tidak terdengar karena mereka berada di rantai paling bawah dalam Rantai suplai sawit," jelasnya.
Sehingga, dengan edukasi dan pelatihan menulis para petani sawit di media sosial ini, diharapkan mampu menyadarkan publik bahwa petani sawit Swadaya berperan dalam menjaga kesehatan alam.
"Makanya yang harus muncul di permukaan itu bukan hanya suara dari Industri, tapi juga suara dari petani. Nah selama ini petani terasosiasi sebagai perusak, pembakar hutan. Kalau itu tidak ada komunikasi yang baik dari bawah, informasi yang baik dari petani mengenai bahwa mereka bukan dari bagian yang merusak itu, maka di permukaan publik menganggap bahwa itu kenyataan," jelas dia.
Baca Juga: Hendak ke Sawah, Petani Hanyut di Sungai Cibadak Bogor
"Jadi kita ingin membalikan asumsi bahwa petani bukan perusak, tapi mereka adalah penjaga. Petani bukan pembakar, tapi mereka yang melakukan rehabilitasi atau pemulihan. Jadi itu yang kami lakukan," tutup dia.
Sekedar informasi, pada acara yang digelar di Hotel Grand Savero, Kota Bogor, Jawa Barat itu turut diisi pemateri dari perwakilan Media Suara.com, Asep Saefullah dan Elga Maulina Putri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Jembatan Raksasa Kunci Utama, Dedie A Rachim Genjot Proyek R3 Urai Macet Bogor
-
Dari Sembako ke Gizi Anak, UMKM Aiko Maju Dapat Dukungan BRI Sukseskan Program MBG
-
Nggak Perlu Jauh-Jauh! 6 Tempat Nongkrong Romantis di Cibinong Ini Bikin Hubungan Makin Lengket
-
Liburan Sambil Belajar, Ini 5 Rekomendasi Wisata Edukasi di Bogor untuk Anak 4-10 Tahun
-
Gebrakan Jumling Pemkab Bogor: 6 Pejabat Top Serentak Blusukan ke Masjid Tiap Pekan, Ini Tujuannya