SuaraBogor.id - Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri bertekad mengulangi kesuksesan dalam menekan angka stunting di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seperti saat memimpin Kabupaten Sarolangun, Jambi, pada 2023-2024.
Untuk memetakan percepatan penurunan angka stunting, ia menggelar rapat koordinasi bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD), para camat, hingga para kepala puskesmas se-Kabupaten Bogor di sekretariat daerah (Setda).
"Kami bersama-sama sepakat melakukan gerakan atau langkah langkah perbaikan penurunan angka stunting," kata Bachril belum lama ini.
Menurut dia angka stunting di Kabupaten Bogor masih terbilang tinggi. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023, angka stunting di Kabupaten Bogor sebesar 27,6 persen atau tertinggi kedua di Jawa Barat.
Sedangkan target angka stunting nasional 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di angka 14 persen.
"Harapan Presiden itu 14 persen nasional. Harapan saya di Kabupaten Bogor mungkin kalau bisa di bawah 20 persen, mudah-mudahan ada perbaikan," ujarnya.
Bachril akan mengawali langkah percepatan penurunan angka stunting dengan terjun langsung ke Kecamatan Pamijahan pada Kamis (3/10), untuk memberikan makanan berupa telur, susu, dan roti kepada anak-anak terindikasi stunting di wilayah tersebut.
Ia juga akan menggunakan cara-cara percepatan penurunan angka stunting yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sarolangun, yakni melibatkan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan program CSR-nya fokus pada pemberian makanan kepada anak-anak terindikasi stunting.
"Melibatkan CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Sarolangun. Di sana sampai menumpuk susu roti di dalam satu ruangan besar, sampai susah untuk membagikannya," beber Bachril.
Baca Juga: Sejumlah Baliho Program Bayu-Musya Diduga Sengaja Dirusak, Ini Penampakannya
Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan, yakni menjadikan setiap aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut sebagai orang tua asuh anak-anak stunting.
Bachril saat menjadi Penjabat Bupati Sarolangun juga menjalankan program Rumah Cating atau Cegah Stunting yang di dalamnya menyediakan makanan tambahan gratis berupa bubur dan telur untuk anak-anak terindikasi stunting selama 24 hari.
Jika mengacu Survei Kesehatan Indonesia (SKI) angka stunting di Sarolangun telah menunjukkan penurunan secara drastis, tahun 2022 sebesar 16,8 persen dan tahun 2023 sebesar 4,8 persen atau mengalami penurunan 12 persen.
Capaian tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Sarolangun diganjar penghargaan berupa dana insentif fiskal percepatan penurunan stunting sebesar Rp6 miliar. (Antara).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari
-
Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
-
Bentuk Raperda Baru, DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025 - 2030
-
Rudy Susmanto Lantik Ribuan PPPK: Momen Haru Suradi, Penjaga Sekolah yang 20 Tahun Berjuang