Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 19:25 WIB
Calon Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama di Kecamatan Citeureup [Egi/Suara]

SuaraBogor.id - Calon Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor Jumat 11 Oktober 2024.

"Saya Rudy Susmanto, terimakasih sudah diizinkan bersilaturahmi dengan masyarakat Citeureup," kata Rudy Susmanto.

Ia berterima kasih kepada masyarakat Citeureup yang telah membantu dia dalam memenangkan Pileg. Ia juga meminta doa masyarakat dan tokoh agama untuk didukung kembali di Pilkada Kabupaten Bogor.

"Kedepan, 40 hari lagi kita memasuki kontestasi Pilkada, saya Rudy Susmano memohon doa restu dari para kiyai dan ulama serta ustadz dan masyarakat Kecamatan Citeureup," jelas dia.

Baca Juga: Rudy Susmanto Dapat Tugas Khusus dari Prabowo: Jangan Ada Pohon Pisang dan Lele di Tengah Jalan Rusak

Di hadapan para tokoh agama, Rudy Susmanto mengaku akan membuat Masjid Raya Bogor di tahun 2025 untuk kegiatan keagaamaan besar termasuk manasih haji.

"Indonesia sebagai penyumbang jamaah haji terbesar se Dunia, dari Sabang sampai Marauke yang terbesar juga dari Bogor. Saya bukan janji, tapi anggaran dan perencanaan sudah disiapkan, di tahun 2025, akan dibangun Mesjid Raya Bogor di sekitar Stadion Pakansari," kata dia.

Ia menjelaskan, Masjid Raya Bogor itu nantinya akan menjadi Masjid terbesar di Kabupaten Bogor. Selain itu akan menjadi pusat embarkasih haji.

"Nantinya bukan hanya terkoneksi dengan Masjid Baitul Faidzin, tapi juga dengan pusat Islamic Center Kabupaten Bogor," jelas dia.

Selain itu, Rudy juga menyampaikan akan mengusahakan soal kesejahteraan para guru ngaji, amil hingga Guru PAUD. Namun, dirinya akan melakukan pemerataan terlebih dahulu sebelum menaikan insentif.

Baca Juga: Jaro Ade Diduga Lakukan Pelanggaran, Rudy Susmanto Serahkan ke Bawaslu Bogor

"Saya tidak bisa berjanji menaikan insentif Guru Ngaji, Amil dan Guru PAUD. Jangankan dinaikkan, rata aja belum. Misalnya guru ngajinya ada 100 tapi yang dapet insentif cuma 50 orang," jelas dia.

"Tapi insya allah jika saya diberi mandat oleh masyarakat, maka insentifnya akan diratakan, semuanya mendapatkan insentif. Maka jika semuanya sudah mandapatkan insentif, kita lihat kemampuan keuangannya dulu, baru kita naikan insentifnya," lanjutnya.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More