SuaraBogor.id - Calon Wali Kota Bogor Nomor Urut 04 pada Pilkada 2024 Rena Da Frina memandang potensi utama ekonomi kota hujan adalah UMKM di sektor kuliner dan pariwisata yang terbentuk dari sebutan Bogor kota jasa.
Hal itu tentu untuk mengatasi tantangan tinggi mengenai 9,34 persen atau sekitar 100.000 orang pengangguran terbuka menurut data BPS tahun 2023.
Menggerakkan UMKM dengan langkah konkret pemerintah kota ke depan diyakini Rena Da Frina dapat mengatasi potensi bertambahnya pengangguran kalangan Gen Z 5 tahun mendatang yang kini memiliki 20 persen suara pada Pilkada Kota Bogor 2024 serta para kepala keluarga tunggal atau perempuan kepala keluarga (Peka) alias janda yang menghidupi sendiri keluarganya.
Rena dan pasangannya Achmad Teddy Risandi memiliki program menurunkan sekitar 50 persen pengangguran terbuka yakni dengan membuka kesempatan kerja bagi 44.000 orang.
Baca Juga: Anak TNI, Rudy Susmanto Janji Bakal Sejahterakan Para Purnawirawan
“Jumlah penduduk 1,1 juta, iya jadi memang sebenarnya PR kita itu ada sekitar 100-an ribu pengangguran. Kemudian kita, di programnya kami, kami buatnya atau sekitar 44 ribu membuka lapangan pekerjaan baru. Asumsinya ya kita memberi kesempatan kepada warga Kota Bogor yang memang belum mendapatkan pekerjaan untuk bisa dan dapat bekerja,” katanya dalam wawancara di Kota Bogor yang ditawarkan Channel Youtube Podcast Konsen Politik, Sabtu 12 Oktober 2024.
Dari potensi ekonomi itu, sebagai calon Wali Kota Bogor wanita pertama, Rena mengaku mengerti sekali bahwa di antara potensi ekonomi itu ada para perempuan tangguh yang mengadu nasib sebagai perempuan tunggal alias janda yang menghidupi keluarganya.
Jumlah mereka cukup banyak yakni 1.637 orang janda hasil perceraian menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat pada tahun 2023, belum termasuk yang ditinggal meninggal dunia.
Di Jawa Barat, jumlah janda Kota Bogor merupakan peringkat ke-19 dari 27 kota dan kabupaten. Artinya, Kota Bogor dengan penduduk lebih kurang 1,1 juta jiwa memiliki 0,15 persen warga berstatus janda. Data menunjukkan kondisi yang lebih baik dibanding daerah tetangga Kota Bogor yakni Kabupaten Bogor yang menduduki peringkat pertama jumlah perceraian warga yakni mencapai 102.280 janda.
Sementara, jumlah pengangguran terbuka menurut data BPS Kota Bogor pada tahun 2023 mencapai 100.000 orang atau 9,34 persen.
Baca Juga: 3 Periode Selalu Menang di Pilbup Bogor, PPP Siap Ukir Sejarah Untuk Pasangan Rudy-Jaro
Rena menyatakan sebagai seorang perempuan dan seorang ibu bagi para Gen Z, ia mengerti cara masuk kepada mereka untuk berdiskusi dan mendorong produktif. Hal ini yang akan berbeda dengan program yang ditawarkan pasangan Cawalkot lain yang menawarkan permodalan Rp1 juta atau Rp2 juta untuk UMKM dan modal khusus untuk Gen Z.
“Kredit tanpa agunan. Jadi Mereka itu kadang-kadang akan susah ketika ada agunannya. Jadi up sampai 10 juta itu kita bisa berikan. Ada prioritasnya, iya (Peka). Tapi yang lain juga ada bantuan permodalannya seperti apa. Intinya, balik lagi karena saya perempuan, saya paham betul, ketika perempuan itu berjuang jadi tulang punggung keluarga,” ungkapnya.
Menurut Rena, pengembangan ekonomi Kota Bogor sudah memiliki dasar yang tersohor yakni kota jasa sehingga tidak mungkin lagi mengembangkan usaha padat karya seperti pabrikan di tengah keterbatasan lahan.
“Kalau Kota Bogor, kita lihat Kota Bogor itu kota apa, jasa dan kuliner. Nah, kita manfaatkan aja tuh potensi yang ada di Kota Bogor. Enggak mungkin pabrik dong, karena lahan terbatas,” kata dia.
“Sekarang begini, UMKM kita itu sudah banyak dan kreatif sekali UMKM. Walaupun banyak serupa makanan atau produknya. Permasalahan mereka itu adalah, mereka kurang wadah, atau mereka kurang pasar untuk bisa menjual hasil produk UMKM-nya. Tidak semua bisa ter-cover oleh pemerintah, terkait dengan produk-produk yang mereka hasilkan. Nah, di situlah harusnya kita hadir, kita memberi wadah kepada mereka bahwa pemerintah ada di sini,” paparnya.
Rena berjanji jika dirinya menjadi Wali Kota Bogor dimulai dari UMKM berusaha, kemudian permodalan mereka hingga pemasaran ada wadah yang disediakan pemerintah kota bukan hanya seremonial.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Cara Mendapatkan Link DANA Kaget Berisi Saldo Rp 500 Ribuan Setiap Hari
-
Fenomena DANA Kaget: Gaya Baru Berbagi Rezeki di Era Digital, Ada Peluang Dapat Rp249 Ribu
-
Bikin Resah hingga Teror! Ini Dia Perbedaan Krusial Paylater dan Pinjol Ilegal
-
Klaim DANA Kaget Aman Rp450 Ribu, Ini 5 Link Resmi Hari Ini
-
Detik-Detik Mencekam Kecelakaan Beruntun di Gekbrong: 2 Tewas, 8 Luka-luka