SuaraBogor.id - Keseruan terjadi di debat sesi ketiga pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bogor membahas persoalan dan penanganan kasus stunting di Kabupaten Bogor.
Keseruan itu lantaran persoalan stunting di Kabupaten Bogor disorot banyak pihak karena memiliki kasus tertinggi kedua di Jawa Barat.
Pertanyaan stunting itu dilontarkan kepada pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor urut 2, Bayu Syahjohan dan Musyafaur.
Bayu menjelaskan, ada sebanyak 1,5 persen atau sekitar 6.231 jumlah anak terkena stunting di Kabupaten Bogor saat ini. Sehingga solusi dari paslon nomor urut 2 yakni memaksimalkan peran Posyandu untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Bogor.
"Untuk itu, tentunya kita akan mempercayakan Posyandu, bagaimana kita melakukan edukasi kepada masyarakat, atau yang baru mau nikah. Setelah itu bagaimana di dalam masa persalinan, hingga pada ibu hamil itu diberikan asupan-asupan yang bergizi," jelas dia.
"Oleh sebab itu posyandu di Kabupaten Bogor akan kita naikan insentifnya apabila kita menang," lanjutnya.
Senda dengan Bayu, Calon Wakil Bupati Bogor nomor urut 2, Musyafaur Rahman menjelaskan, posyandu akan menjadi ujung tombak mereka untuk mengatasi persoalan stunting.
"Kami akan mempersenjatai tim-tim posyandu di bawah dengan kenaikan insentif, supaya pendataan mereka, dan kemudian pemberian asupan-asupan yang kita subsidi oleh Pemkab Bogor ke depan itu bisa tepat guna dan dipastikan bisa menyentuh masyarakat langsung, tanpa terkecuali," jelas dia.
Menanggapi hal itu, Calon Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto menjelaskan, permasalahan utama stunting adalah pengentaskan pengangguran di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Target Bramus Menang di Dapil 3 Bogor
"Kenapa menjadi stunting? Tidak bisa membeli kebutuhan makanan bergizi. Kenapa tidak bisa membeli kebutuhan makanan bergizi? Karena rakyatnya miskin. Kenapa rakyatnya miskin? Karena rakyatnya pengangguran, tidak bisa bekerja," jelas dia.
Sehingga, konsep Rudy di lima tahun kedepan atau jika terpilih sebagai Kepala daerah di Kabupaten Bogor, akan menyelesaikan stunting beserta dengan kemiskinan hingga pengangguran di Kabupaten Bogor.
"Konsep kami dalam lima tahun ke depan, kami bisa menyelesaikan masalah stunting, kemiskinan, pengangguran di lima tahun kepemimpinan kami," jelas dia.
Sementara, bakal calon wakil Bupati Bogor nomor urut 2, Ade Ruhandi alias Jaro Ade tidak memberikan masukan atau tanggapan secara spesifik soal penanganan stunting.
Uniknya, Jaro Ade malah menjelaskan soal posisi antara pemerintah atau kepala daerah dengan rakyatnya.
"Menangani stunting kita memang harus intervensi, Sehingga kami menempatkan diri kami sebagai pelayan. Karrena yang kena stunting itu anak-anak kita, anak-anak kami," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik
-
Modal HP Doang! 3 Aplikasi Edit Video Terbaik Bikin Konten Kamu Naik Kelas
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran
-
Penampakan 130 Lapak PKL Cisarua Bogor Dibongkar