SuaraBogor.id - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat ini tengah darurat bencana, terbaru pergerakan tanah paksa ratusan warga tinggalkan rumah di wilayah Kecamatan Takokak.
Camat Takokak Dadan Asdiansyah mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendirikan empat tenda darurat untuk menampung pengungsi korban pergerakan tanah di Desa Waringinsari yang jumlahnya terus bertambah menjadi 451 jiwa.
Menurutnya, jumlah desa yang terdampak bencana alam di wilayah tersebut juga bertambah dimana satu desa mengalami pergerakan tanah dan dua desa lainnya mengalami longsor, Desa Simpang dan Desa Sukagalih.
"Untuk warga Desa Waringinsari sudah dibangun empat tenda darurat guna menampung sekitar 451 jiwa yang mengungsi karena pergerakan tanah terus meluas, sedangkan bencana longsor di Desa Simpang dan Sukagalih yang terdampak jalan penghubung," katanya.
Dia menjelaskan untuk lokasi pengungsian di Desa Waringinsari, sudah didirikan dapur umum dan posko kesehatan guna memberikan pelayan bagi warga yang mengungsi karena mulai banyak yang mengeluhkan sakit dan tidak membawa bahan makanan terutama yang memiliki balita.
Pihaknya memperkirakan jumlah pengungsi akan terus bertambah seiring pergerakan tanah yang terus meluas dan bertambah dalam, diperkirakan ke dalamannya mencapai 5 meter, sehingga jumlah rumah yang rusak terus bertambah dan pemilik diminta mengungsi.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah lokasi lain selain aula desa dan madrasah yang dipakai untuk mengungsi karena pergerakan tanah terus meluas, ditambah warga yang semula rumahnya masih di tempati saat ini mulai mengalami retak-retak," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya mencatat masih banyak warga yang mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari pergerakan tanah mulai terancam sehingga segera dilakukan evakuasi ke sejumlah tenda pengungsian terlebih pada malam hari.
Bahkan pihaknya menyiagakan petugas dan relawan serta kendaraan untuk melakukan evakuasi secara mendadak ketika diminta warga, seiring masih tingginya curah hujan yang turun di sebagian besar wilayah selatan Cianjur.
Baca Juga: Soal Opsi TPS Darurat, Ini Kata Pemkab Bogor
Sedangkan terkait longsor yang melanda dua desa dan menutup landasan jalan penghubung antardesa dan kecamatan, tambah dia, saat ini sudah dapat dilalui setelah alat berat dari Dinas PUTR Cianjur diturunkan ke lokasi.
"Meski sempat terputus akibat longsor jalan penghubung antar desa dan kecamatan di Desa Simpang dan Sukagalih, saat ini sudah dapat dilalui kendaraan namun pengendara yang melintas diminta berhati-hati selain licin rawan terjadi longsor susulan," katanya. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI