SuaraBogor.id - Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia mengenang kembali sejarah serta kenangan peristiwa penaklukkan puncak gunung di sejumlah negara pada perayaan HUT ke-60 tahun.
Anggota Mapala 345 Universitas Indonesia, Ripto Mulyono mengungkapkan, Mapala UI merupakan organisasi Mahasiswa Pencinta Alam yang pertama sekaligus organisasi tertua pada lingkup kemahasiswaan di Indonesia.
"Mapala UI tidak sekedar organisasi mahasiswa, namun ini adalah sekaligus rumah kami untuk berkumpul dan menjalankan sejumlah ide di lingkup penelitian, kepetualangan dan juga wadah melakukan bakti sosial di seluruh penjuru nusantara", kata Ripto.
Pada masanya, Ripto menyaksikan betapa gagahnya Mapala UI di era 80 hingga 90an. Dirinya bersama rekan lain disebut sebagai pendaki mancanegara karena telah menaklukkan sejumlah gunung tinggi di dunia.
Bersama Tantyo Bangun (M 335 UI), Ripto mengibarkan panji kehormatan Mapala UI di titik tertinggi Argentina, gunung Aconcagua di tahun 1993, setahun sesudah paska tragedi di gunung yang sama, yang menewaskan Norman Edwin (M 116 UI) dan Didiek Samsu (M 276 UI).
"Berita itu disampaikan melalui teleks oleh seorang pegawai Departemen Luar Negeri. Ketika Adi Seno (M 207 UI), anggota senior Mapala UI yang menginap di Posko. Menerima berita tersebut, Adi tidak dapat menahan air mata. Semua orang di Posko mengerti bahwa Norman telah mencapai puncak tertinggi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," jelas dia.
Selang 26 tahun kemudian, Mapala UI kembali menyampaikan keberhasilan mencapai puncak Gunung Vinson Massif. Puncak tertinggi di Benua Antartika ini merupakan puncak ke-6 yang berhasil dicapai dalam rangkaian Ekspedisi Seven Summits UI pada program Badan Khusus Ekspedisi.
"Pada 6 Januari 2018 pukul 16.30 waktu Chile, diwakili oleh Dedi Satria (M-737-UI), berhasil menapakkan kaki di puncak Vinson Massif, yang merupakan puncak gunung tertinggi di Benua Antartika. Pendakian ini sudah dipersiapkan sejak Februari 2017," jelas dia.
Sementara, Ketua Mapala UI, Muhammad Fikra Alfath Faredes (M 1101 UI) menyampaikan kehadiran sejumlah tokoh besar anggota kehormatan yang memiliki jejak penting dalam dinamika keberhasilan Mapala UI. Di antaranya Don Hasman (MK 225 UU), Syamsirwan ichien (MK 598 UI) Indro Warkop DKI (MK 669 UI) dan David Teak (MK 906 UI).
"Di usia yang matang ini, organisasi kami yang berbasis pada penelitian ilmiah, kepetualangan alam bebas dan bakti sosial ini telah memiliki 1140 anggota yang berasal dari 14 Fakultas dan 291 program studi", pungkas Fikra.
Baca Juga: Polisi Kawal Pacaran di Puncak Bogor, Anggota Satlantas Dihukum!
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Momen Langka di CFD: Duet Tak Terduga Rudy Susmanto dan Ade Yasin Bikin Heboh Warga Bogor
 - 
            
              CFD Cibinong Uji Coba Terakhir! Rudy Susmanto Bongkar Skema Berbeda
 - 
            
              Warga Harap Bebas Kendaraan, Bupati Siap Gelar Rapat Finalisasi CFD Cibinong: Kapan Tutup Total?
 - 
            
              CFD Cibinong Bakal Permanen Setiap Minggu? Bupati Rudy Puas dan Beberkan Konsep Istirahat Alam
 - 
            
              Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka