Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 14 Februari 2025 | 05:20 WIB
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri menanam pohon di Area Agrowisata Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/1/2025). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

SuaraBogor.id - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) secara terang-terangan menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di Indonesia tidak terlalu baik alias buruk.

Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq saat mengunjungi SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis 13 Februari 2025.

Ia menyebut, kunjungan itu dilakukan dalam rangka mensosialisasikan penanganan sampah secara baik di wilayah dekat kediaman Presiden RI Prabowo Subianto.

Sebab, kata dia, seluruh kota/kabupaten di Indonesia belum maksimal dalam mengelola sampah.

Baca Juga: Sopir Truk Kecelakaan Maut di Ciawi Ditetapkan Tersangka, Ancam Hukuman 12 Tahun Penjara

"Yang paling sederhana dan urgent sebenarnya penanganan sampah, hampir seluruh kota kita tidak terlalu bagus pengolahan sampah dan kita ssdang mencari mengupayakan segala pendekatan di dalam penanganan sampah di seluruh Indonesia," kata dia.

Ia menjelaskan, KLH sedang melakukan pengawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sejumlah 343 sampah yang masih melakukan pembuangan terbuka atau open dumping.

"Mungkin tidak terlalu lama kami akan segera mengeluarkan paksaan pemerintah kepada seluruh bupati dan walikota di dalam rangka pengolahan sampahnya," imbuhnya.

Menurutnya, dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah di Indonesia, para kepala daerah dimandatkan untuk pengolahan sampah.

"Kemudian pemerintah menagih mandat itu ke pak bupati terkait dengan pengolahan sampahnya," ucapnya.

Baca Juga: Digitalisasi dan Transisi Hijau: Menyongsong Masa Depan UMKM di Indonesia

Ia berharap, Indonesia bisa mengakhiri berbagai kegiatan yang tidak ramah sampah. Lalu, masyarakat dapat memicu dan menumbuhkembangkan budaya ramah sampah.

"Karena budaya indonesia emas tentu wajib didukung seperti itu," pungkasnya.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More