SuaraBogor.id - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan kekagumannya terhadap perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor yang berlangsung meriah pada Rabu (12/2).
Festival yang digelar di sepanjang Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi ini menjadi ajang kebersamaan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang.
Bogor Street Festival Cap Go Meh (BSF CGM) 2025 dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dari berbagai kepercayaan di panggung utama dekat Vihara Dhanagun.
Kehadiran peserta dari berbagai keyakinan, termasuk Muslim, Kristen, Hindu, dan Buddha, mencerminkan keberagaman yang harmonis dalam perayaan tersebut.
Baca Juga: Menkop UKM dan Walikota Bogor Terpilih Bahas Strategi Penguatan Koperasi
"Ini bukan sekadar perayaan, tetapi pesta rakyat yang mendapat sambutan luar biasa dari berbagai daerah," ujar Bey.
Ia juga berharap festival ini bisa semakin dikenal di tingkat internasional tanpa menghilangkan identitas khas Kota Bogor.
Senada dengan Bey, Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari, berharap festival ini membawa berkah bagi Kota Bogor dan Jawa Barat. "Temanya kali ini adalah New Beginning, New Era, sejalan dengan semangat baru yang diusung Kota Bogor ke depan," katanya.
Ketua Panitia BSF CGM 2025, Arifin Himawan, menambahkan bahwa festival tahun ini diikuti oleh 77 sanggar budaya yang menampilkan beragam pertunjukan seni, seperti barongsai, liong, ogoh-ogoh, reog Ponorogo, dan kirab bendera merah putih.
Acara ini juga menjadi momen penting dalam pelestarian budaya Nusantara serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui UMKM dan sektor pariwisata.
Baca Juga: Prabowo Minta Efisiensi Anggaran, Apdesi Bogor Malah Minta Tambah Mobil Desa Jadi Dua
Selain pertunjukan seni, festival ini juga menghadirkan wayang golek yang berlangsung hingga tengah malam, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap budaya tradisional. "Ini bukti nyata bahwa kita tetap mencintai budaya lokal dan ingin terus melestarikannya," kata Arifin.
Dengan semaraknya perayaan ini, diharapkan Cap Go Meh di Bogor semakin mendunia dan membawa manfaat besar bagi masyarakat serta kota yang dikenal dengan keberagamannya ini. [Antara].
Berita Terkait
-
10 Kuliner Cap Go Meh yang Tidak Mengandung Babi, Aman Dikonsumsi Muslim
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Hadiri Perayaan Cap Go Meh, Wamendagri Bima Arya Puji Toleransi di Kota Singkawang
-
Potret Prabowo Sambut Langsung Presiden Erdogan di Istana Bogor
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
Terpopuler
- Kehadiran Mobil Listrik China Tanpa Pabrik Mulai 'Menelan Korban', Hyundai Investasi Rp 28 Triliun Dibuat Menjerit
- Nathan Tjoe-A-On: Membela Suriname Ada di Pikiranku, Selamanya!
- Kasus Dugaan Kijang Innova Cacat Produk, Poros Muda NU Minta Hukum Ditegakkan
- Rafael Struick: Saya Lelah dengan Semua...
- Video Program Makan Bergizi Gratis Banyak Kejanggalan, Warganet: Masih Bagusan Iklan Marjan
Pilihan
-
Rafael Struick: Saya Diizinkan Pergi
-
Sejarah Panjang Kamera di HP, Dulu Cuma Foto, Sekarang Bisa Buat Film!
-
Dapat Suntikan Dana, OIKN Diingatkan Tak Kehilangan Jiwa Pengorbanan
-
Simon Tahamata: Saya Sudah Sepakat
-
Nomor Punggung Skuat Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 2025: Welber Jardim Pakai Angka Keramat
Terkini
-
Digitalisasi dan Transisi Hijau: Menyongsong Masa Depan UMKM di Indonesia
-
Meriahnya Cap Go Meh Bogor, Bukti Toleransi dan Kebhinekaan
-
Menkop UKM dan Walikota Bogor Terpilih Bahas Strategi Penguatan Koperasi
-
Prabowo Minta Efisiensi Anggaran, Apdesi Bogor Malah Minta Tambah Mobil Desa Jadi Dua
-
Satu Keluarga di Cianjur Keracunan Jamur Liar, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit