Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 23 Maret 2025 | 22:25 WIB
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim Saat Lakukan Aksi Nabeuh Bedug [Dok Pemkot Bogor]

Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Momen Silaturahmi dan Saling Memaafkan

Hari Raya Idul Fitri identik dengan tradisi mudik, berkumpul bersama keluarga, serta saling meminta maaf. Ini adalah momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan menghapus segala kesalahpahaman yang mungkin terjadi selama ini.

Baca Juga: Kecelakaan Adu Banteng di Cileungsi, Satu Pengendara Tewas di Tempat

Umat Islam dianjurkan untuk saling memaafkan, baik dengan keluarga, teman, maupun tetangga. Dengan hati yang bersih, diharapkan kehidupan sosial menjadi lebih harmonis.

4. Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama

Selain kebahagiaan berkumpul dengan keluarga, Idul Fitri juga mengajarkan nilai kepedulian sosial. Salah satu bentuknya adalah dengan menunaikan zakat fitrah, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa sekaligus membantu saudara-saudara yang kurang mampu agar mereka juga bisa merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.

Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 261:
"Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."

5. Menguatkan Keimanan dan Ketakwaan

Baca Juga: Puncak Bogor Kembali! Bupati Rudy Susmanto Gagas Penghijauan Besar-besaran

Idul Fitri bukan sekadar perayaan satu hari, tetapi juga momentum untuk melanjutkan kebiasaan baik yang sudah dilakukan selama Ramadan. Umat Islam diharapkan tetap menjaga ibadah, kebaikan, dan ketakwaan meskipun Ramadan telah berakhir.

Load More