SuaraBogor.id - Belakangan ini viral di media sosial terkait pemotongan dana kompensasi yang diberikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kepada para sopir angkot di wilayah Puncak Bogor, Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan akan mencopot langsung oknum anggota Dishub jika terbukti memotong dana sopir angkot.
Rudy Susmanto juga memastikan tidak ada keterlibatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam pemotongan dana kompensasi yang diberikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersebut.
Hal tersebut diungkapkan seiring dengan beredarnya kabar pemotongan dana kompensasi kepada sopir angkot, agar tidak beroperasi selama liburan lebaran.
Baca Juga: Neraka Macet di Puncak Bogor, Jalur Alternatif Cibalok Bikin Wisatawan Sengsara
"Kalau ada anggota dari Dinas Perhubungan (Dishub) yang terbukti memotongan dana tersebut. Jangan tunggu nanti, hari ini saya copot," kata Rudy Susmanto, Minggu (6/4/2025).
Rudy juga mengaku telah menginstruksikan Dishub memanggil pihak-pihak terkait. Mulai dari Organda, sopir angkot hingga komunitas yang menaungi para sopir angkot.
"Saya meminta Dishub rapat dengan pihak-pihak terkait agar semuanya terbuka," paparnya.
Dana kompensasi berupa uang Rp1 juta dan sembako dengan harga Rp500 ribu itu sejatinya diterima oleh 651 sopir yang beropersi di tiga trayek yakni Cisarua, Cibedug dan Pasir Muncang.
Sebelumnya, Kepala Bidang Lalulintas dan Angkutan pada Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih mengaku jika Dishub dan Organda sempat menjadi yang tertuduh dalam masalah ini.
Baca Juga: Kades di Bogor Terbukti Minta THR Rp165 Juta ke Perusahaan, Rudy Susmanto Perintahkan Inspektorat
"Hari ini, kami dengan pemilik kendaraan sudah sepakat bahwa yang tersampaikan ke Gubernur itu sama sekali tidak benar," paparnya.
Namun, lanjut Dadang, Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU) menerima imbalan dari para sopir tersebut sebagai bentuk terimakasih dengan nominal variatif, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp200 ribu.
"Tidak ada pemungutan yang Rp200 ribu, namun ada keikhlasan dari masing-masing sopir memberikan uang secara sukarela kepada KKSU, ada yang memberi Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, hingga Rp 200 ribu," kata Dadang.
Total uang yang sempat diterima pengurus KKSU sebesar Rp 11.200.000 telah dikembalikan kepada sopir yang berhak menerimanya.
"Tadinya, sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU, tetapi kemudian berkembang isu mengenai pemotongan Rp 200 ribu. Hal ini sudah diklarifikasi dan uang tersebut sudah dikembalikan," ungkapnya.
Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor
Berita Terkait
-
Neraka Macet di Puncak Bogor, Jalur Alternatif Cibalok Bikin Wisatawan Sengsara
-
Kades di Bogor Terbukti Minta THR Rp165 Juta ke Perusahaan, Rudy Susmanto Perintahkan Inspektorat
-
Kepadatan Puncak Bogor Tak Terbendung, One Way Arah Jakarta Diperkirakan Sampai Pukul 18.00 WIB
-
Kang Dedi Mulyadi Lapor! Ada Dugaan Pemotongan THR Sopir Angkot di Puncak Bogor
-
Puncak Macet Parah! One Way Diberlakukan Sampai Sore Nanti
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
Jejak Brutal Bek Naturalisasi Malaysia Facundo Garces: Saya Bukan Orang Gila
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari Mills Cocok untuk Long Run, Nyaman sampai Finish
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China, Patrick Kluivert Coret 7 Pemain
-
12 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan, Bodi Stylish Sparepart Gampang Dicari
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
Terkini
-
Bukan Sekadar Slogan, Bupati Bogor: Pancasila Harus Jadi Amalan
-
Waspada Paket Misterius: Modus Penipuan COD Ancam Kepercayaan Konsumen Digital
-
Indahnya Perjalanan Ibadah Ivan Gunawan, Ditemani Orang-orang Baik
-
Pedagang Pasar Bogor Tolak Relokasi, Dedie A. Rachim: Ini Rencana Jangka Panjang
-
Pancasila Bukan Sekadar Lima Sila: Ini Makna Mendalam Fondasi Bangsa Indonesia!