SuaraBogor.id - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Marse Hendra Saputra menjelaskan BisKita beroperasi dengan anggaran Rp10 miliar yang telah dianggarkan dalam APBD Kota Bogor.
Koridor 1 meliputi rute Bubulak-Cidangiang, sedangkan koridor 2 rute Bubulak-Ciawi. Namun, jumlah bus yang dioperasikan di dua koridor itu sekitar 17-25 unit bus mengingat, anggaran yang tersedia dinilai terbatas.
Anggaran Rp10 miliar itu hanya mampu untuk mendanai operasional BisKita selama enam bulan. Marse berharap, ada penambahan anggaran pada APBD Perubahan dan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), untuk memperpanjang masa layanan hingga akhir Desember 2025.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menunaikan janjinya mengoperasikan kembali BisKita Trans Pakuan melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, setelah Kementerian Perhubungan resmi menghentikan layanan tersebut sejak awal Januari 2025.
"Iya, ini komitmen. Pemerintah Kota Bogor mengimplementasikan konsep besar uang rakyat kembali ke rakyat. Uang yang kita peroleh dari pajak, retribusi, dan sebagainya kita kembalikan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal yang tarifnya kita subsidi," kata Dedie saat operasional perdana BisKita, di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Dedie Rachim mengungkapkan bahwa BisKita disubsidi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor melalui skema Buy The Service (BTS).
Selain itu, ia menegaskan bahwa mengaspalnya BisKita merupakan komitmen Pemkot Bogor sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal.
Hal itu sejalan dengan Misi Dedie-Jenal, Bogor Lancar, yakni menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang nyaman, modern, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan sistem transportasi dan infrastruktur terintegrasi serta mengoptimalkan fasilitas publik.
Dedie Rachim menambahkan, dengan kembalinya operasional BisKita, aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa menjadi lebih mudah, murah, dan memiliki kepastian waktu tempuh.
Baca Juga: BisKita Bogor Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru Hari Ini
Keberadaan moda transportasi massal ini, lanjut Dedie Rachim, adalah bentuk komitmen bersama agar sistem transportasi ke depannya bisa berubah.
"Kita mulai lagi satu moda transportasi massal yang bagus, tepat waktu, dan murah. Yang pasti, lebih efisien dan bermanfaat," ujarnya.
Tarif BisKita Trans Pakuan masih sama, yaitu Rp4.000 atau sesuai tarif subsidi. Untuk metode pembayaran, kini ada tambahan opsi menggunakan QRIS. Adapun jam operasional BisKita pada Koridor I dan II dimulai pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.
Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor
Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.
Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.
Berita Terkait
-
BisKita Bogor Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru Hari Ini
-
Wali Kota Bogor dan Ribuan Warga Gelar Shalat Idul Fitri di Kebun Raya Bogor
-
Kabar Gembira Untuk Warga Bogor, Biskita Trans Pakuan Siap Mengaspal Lagi
-
Dubes Belanda Kepincut Sejarah Bogor
-
Ultah ke-11 Suara.com, Wali Kota Bogor Dedie A Rachim Beri Ucapan Spesial
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kesaksian Pilu Pemandi Jenazah MAA: Temukan Luka Lebam dan Sumpalan Tisu di Mulut Korban
-
Bukan Tolak Perubahan, Tapi Kematian: Jeritan Sopir Angkot di Balai Kota Bogor
-
Najwa Shihab dan Raditya Dika Bongkar Resep Gagal di IPB: Kunci Sukses Keluar dari Zona Nyaman Gen Z
-
Hanya Gara-gara Susah Makan dan Uang Jajan, RN Tega Habisi Nyawa Anak Tirinya!
-
Sadis! Tabir Kebohongan Ibu Tiri Terbongkar, Pukulan Maut Merenggut Nyawa Anak di Bojonggede