Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 14 April 2025 | 12:52 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara [Ist]

SuaraBogor.id - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, menghadiri acara Festival Pencak Silat yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Laga Satria, Pakansari, Cibinong, pada Senin (14/4).

Sastra menilai, Festival Pencak Silat merupakan kegiatan yang penting untuk digelar secara rutin setiap tahun. Menurutnya, ajang ini menjadi sarana pelestarian budaya leluhur, khususnya pencak silat sebagai warisan bangsa.

“Hari ini ada Festival Pencak Silat tingkat Kabupaten Bogor. Tentu kegiatan ini sangat penting karena menyangkut tradisi budaya leluhur kita,” ujarnya.

Selain mengapresiasi kegiatan tersebut, Sastra juga menyampaikan terima kasih kepada Dispora Kabupaten Bogor atas kepeduliannya dalam melestarikan pencak silat dan mendukung para atlet muda.

Baca Juga: Ketua DPRD Bogor Tunggu Hasil Pemeriksaan Tim Saber Pungli Soal THR dan Pemotongan Kompensasi Sopir

“Kita mengucapkan terima kasih kepada Dispora yang telah melaksanakan kegiatan ini. Harapannya, festival pencak silat ini bisa terus ditingkatkan karena ini bagian dari budaya kita yang harus kita dukung bersama-sama,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Bogor, Asnan, mengatakan bahwa festival ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan Paguron atau perguruan pencak silat, sekaligus menyalurkan potensi atlet muda berbakat.

“Kalau tidak ada event seperti ini, kita tidak bisa melihat sejauh mana perkembangan teknik para atlet. Ini juga bentuk pelestarian budaya, dan menjadi ajang penyaluran bakat bagi anak-anak yang memang memiliki potensi di pencak silat,” jelasnya.

Asnan menyebutkan, dari total 143 Paguron yang terdata di Kabupaten Bogor, sebanyak 47 Paguron turut serta dalam festival kali ini, dengan jumlah peserta lebih dari 400 atlet.

“Dari sekitar 143 Paguron yang ada, baru 47 yang mengikuti kegiatan ini. Total peserta mencapai lebih dari 400 atlet,” ungkapnya.

Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Sambut Idul Fitri 1446 H dengan Pesan Kebersamaan

Ia berharap, ke depannya para Paguron juga dapat menyelenggarakan kegiatan serupa secara mandiri guna mengukur kemampuan dan ketangkasan para atlet pencak silat di daerah.

“Ke depan kami akan terus mendorong dan sudah menyampaikan kepada para Paguron agar bisa mengadakan kegiatan seperti ini secara mandiri,” pungkasnya.

Seniman Harus Rogoh Kocek Rp2 Juta

Gedung Kesenian Kabupaten Bogor menjadi sorotan Bupati Bogor Rudy Susmanto karena terbengkalai dan jarang digunakan oleh masyarakat.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor menjelaskan bahwa sepi dan terbengkalainya Gedung Kesenian itu diduga akibat kebijakan pemerintah daerah (Perda) soal retribusi daerah.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santoso menjelaskan Gedung Kesenian merupakan sarana atau fasilitas untuk masyarakat dalam menggelar kegiatan seni dan budaya.

Namun, Yudi Santoso tidak menampik bahwa Gedung Kesenian saat ini terbengkalai dan jarang digunakan oleh masyarakat, terkhusus seniman dan budayawan.

Ia menduga, terbengkalainya dan tidak digunakannya Gedung Kesenian itu lantaran ada retribusi yang harus dikeluarkan oleh para pengguna jika ingin meminjam Gedung itu.

"Kalau di Perda, dengan pendapatan memang Hari ini ada (pembayaran sewa) Rp2 juta per lima jam," kata dia, Senin 14 April 2025.

Sehingga, Disbudpar Kabupaten Bogor akan mengkaji ulang Perda soal retribusi penyewaan Gedung Kesenian itu agar para seniman dan budayawan tidak ragu menggunakannya.

"Justru makanya kita upayakan lagi kebijakan nya, kita rapihkan kembali, kita akan pikirkan dengan kebijakan harus berbayar atau tidaknya," jelas dia.

Meski demikian, Yudi mengaku bahwa Gedung Kesenian Kabupaten Bogor itu sedang dalam rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).

"Tahun ini sedang DED, memang DED nya bukan di kita, tapi DPKPP perencanaan pembangunan nya seperti apa nanti," jelas dia.

Ia memastikan Gedung Kesenian itu tidak akan beralih fungsi untuk menjadi creative center seperti di Kota Bogor yang digunakan untuk berbagai kegiatan.

Gedung Kesenian itu, lanjut dia, akan digunakan hanya untuk acara Kesenian dan Kebudayaan seperti yang diperuntukkan pada saat ini.

"Iya tetap untuk jadi tempat kesenian, kawasan budaya, pertemuan-pertemuan dan festival-festival seni budaya, " tutup dia.

Load More