SuaraBogor.id - Masih banyak umat Muslim yang belum mengetahui makna kekuatan tersembunyi dari Surat An-Nas. Salah satunya bisa melewati godaan setan.
Pada malam Jumat kali ini, kami akan mengulas sekilas mengenai kekuatan tersembunyi Surat An-Nas dilansir dari berbagai sumber.
Surat An-Nas adalah surat ke-114 sekaligus surat terakhir dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari 6 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah (diturunkan di Makkah).
Nama "An-Nas" berarti "manusia", diambil dari kata yang berulang kali disebut dalam surat ini.
Surat An-Nas termasuk dalam kelompok Al-Mu'awwidzatain, yaitu dua surat terakhir Al-Qur’an (Al-Falaq dan An-Nas) yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai kejahatan.
Makna Surat An-Nas
Secara umum, Surat An-Nas mengajarkan umat Islam untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai bentuk kejahatan, terutama kejahatan yang bersifat batin atau tidak tampak, yaitu bisikan dan godaan setan dalam hati manusia.
Isi dan makna setiap ayat secara ringkas:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Baca Juga: Doa Khusus Malam Jumat untuk Memohon Rezeki Halal dan Berkah: Lengkap Arab, Latin dan Artinya
"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia."
Mengajarkan bahwa perlindungan terbaik hanya berasal dari Allah, Tuhan seluruh manusia.
مَلِكِ النَّاسِ
"Raja manusia."
Allah adalah penguasa mutlak, bukan hanya pencipta, tetapi juga pengendali hidup manusia.
إِلَـٰهِ النَّاسِ
"Sembahan manusia."
Penegasan bahwa hanya Allah yang layak disembah oleh manusia.
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
"Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi."
Mengingatkan bahwa godaan setan sangat halus dan tersembunyi, sehingga kita harus waspada.
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
"Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia."
Setan menyerang melalui hati dan pikiran, menggoda agar manusia melakukan dosa.
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Dari (golongan) jin dan manusia."
Godaan tidak hanya datang dari jin, tetapi juga bisa dari sesama manusia.
Kepribadian Umat Muslim
Kepribadian muslim didasarkan kepada perpaduan antara pola pikir dan pola sikap dari individu terhadap nilai-nilai akidah di dalam ajaran Islam.
Kepribadian muslim yang sesuai dengan akidah Islam menghasilkan individu yang juga memiliki kesalehan individu dan kesalehan sosial. Kesalehan individu ini tampak melalui tingkat kecerdasan spiritual.
Sedangkan kesalehan sosial tampak melalui sikap empati, sikap mengasihi dan menyayangi serta sikap menghargai orang lain dan tolong-menolong.
Integrasi kepribadian muslim di dalam Islam menjadi salah satu cita-cita Islam guna menciptakan kebahagiaan dan kebahagiaan universal bagi manusia di dunia dan di akhirat.
Di dalam Islam, kepribadian muslim yang dianggap sempurna ialah yang memiliki kedasaran mengenai tujuan keberadaannya di dunia dan di akhirat. Pembentuk kepirbadian yang sempurna ini diwujudkan melalui pendidikan Islam.
Allah memerintahkan setiap muslim untuk menjadi muslim yang mengikuti ajaran Islam secara keseluruhan dengan seutuhnya.
Perintah ini disampaikan oleh Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 208. Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah menyeru kepada orang-orang yang beriman untuk mengikuti ajaran Islam secara keseluruhan dan menolak ajakan setan.
Muslim yang menyeluruh dalam ayat ini bermakna bahwa ajaran Islam harus diterapkan oleh seorang musliim dalam setiap persoalan di dalam kehidupannya. Persoalan ini utamanya mengenai keimanan, ibadah, muamalah dan akhlak.
Para nabi dan rasul adalah muslim
Ada hadits yang menjelaskan bahwa agama semua para nabi adalah sama, dan Al Qur'an menjelaskan pula tentang semua nabi, dan rasul adalah sebagai muslim, dari Adam, Nuh, Ibrahim, Yaqub, Musa, Isa dan Muhammad.
Al Qur'an menyatakan bahwa mereka adalah muslim karena mereka hanya berserah diri kepada Tuhan, memberikan firman, dan menegakkan agama Allah. Demikian pula dalam surah Al-Imran dalam Al-Qur'an,
Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) berkata kepada Isa: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri." (Al-Imran 3:52)
Dalam Al Quran dijelaskan pula bahwa penyihir Fir’aun dan Ratu Balqis adalah muslim pula.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Nabi Muhammad adalah penutup para nabi, dan diibaratkan sebagai sekelompok orang yang membangun sebuah bangunan, Nabi Muhammad adalah pelengkap dari sebuah bangunan tersebut.
Berita Terkait
-
Doa Khusus Malam Jumat untuk Memohon Rezeki Halal dan Berkah: Lengkap Arab, Latin dan Artinya
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Rudy Susmanto Umrah di Bulan Maulud, Doakan Kesejahteraan Masyarakat Bogor
-
487 Ribu Kendaraan Banjiri Jalur Puncak Saat Libur Maulid Nabi
-
Libur Maulid Bikin Puncak Lumpuh, Ribuan Kendaraan Padati Jalur Wisata
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
Pilihan
-
Kinerja Bisnis Meroket di Triwulan II 2025, BI Ungkap Sektor Ini Jadi Motor Penggerak!
-
182 Juta Batang Rokok Ilegal Disita, Pabrik Kena Sanksi Miliaran!
-
Farel Prayoga Ditipu Keluarga Sendiri: Uang Ratusan Juta Ludes untuk Beli Kuda!
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun Tipis Jadi Rp 1.917.000/Gram
-
Imbas Deal Trump-Prabowo! Pertamina Siap 'Borong' Minyak Mentah & LPG dari AS
Terkini
-
Gaya Hidup Sehat ala BRI lewat BRImo Shoot Into Perfection Padel League 2025
-
WC Kinclong Tanpa Capek? Coba 5 Trik Jitu Ini Biar Toilet Selalu Bersih Seperti Baru
-
Leupeut Bogor Diresmikan Wali Kota Bogor, Bentuk Ekosistem Kolaborasi
-
Gepur Masalah Anak Putus Sekolah, Pemkab Bogor Siapkan Jurus Baru di 5.907 Lembaga Pendidikan
-
Bongkar Tuntas Mitos Malam Jumat: Dari Larangan Potong Kuku Hingga Keluar Rumah