SuaraBogor.id - Di tengah semakin populernya transaksi cashless, keberadaan kartu kredit tak hanya menjadi alat pembayaran yang praktis, tapi juga bisa menjadi "penyelamat" saat kamu sedang benar-benar membutuhkan uang tunai secara mendesak.
Tapi, tahukah kamu bahwa tarik tunai dengan kartu kredit bukan hal yang bisa dilakukan sembarangan?
Berbeda dari kartu debit yang memang dirancang untuk mengakses saldo tabungan, kartu kredit sejatinya adalah alat untuk meminjam dana dari bank.
Artinya, ketika kamu melakukan tarik tunai dengan kartu kredit, kamu sedang meminjam uang yang harus dikembalikan beserta bunga dan biaya layanan.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati KRL Menuju Monas dan Kota Tua Untuk Rayakan Tahun Baru
Maka dari itu, penting untuk memahami cara kerja dan risiko tarik tunai kartu kredit sebelum memutuskan menggunakannya.
Berikut ini beberapa tips penting dan panduan lengkap tarik tunai kartu kredit di ATM, agar kamu tidak terjebak dalam jeratan utang yang tak terkontrol.
1. Kenali Prosedur Tarik Tunai Kartu Kredit dengan Benar
Proses tarik tunai menggunakan kartu kredit sebenarnya cukup mirip dengan kartu debit. Kamu cukup memasukkan kartu ke mesin ATM, masukkan PIN, pilih nominal, dan tarik tunai.
Namun, ada perbedaan penting: kamu bukan mengambil uang dari saldo tabungan, melainkan berutang kepada bank.
Baca Juga: Ribuan Kader PKK Kabupaten Bogor Ikut Fun Walk Nasional, Dukung Program Kesehatan Ibu dan Anak
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Datangi mesin ATM yang aman dan terpercaya.
- Masukkan kartu kredit, lalu input PIN.
- Pilih bahasa (Indonesia/Inggris).
- Pilih menu penarikan dan tentukan nominal yang ingin ditarik.
- Pastikan memilih opsi “Kartu Kredit”, bukan “Tabungan”.
- Ambil uang, kartu, dan struk transaksi.
- Namun sebelum menekan tombol "Ya" untuk konfirmasi, pastikan kamu benar-benar mengetahui konsekuensinya.
2. Pahami Biaya dan Bunga Tarik Tunai
Hal pertama yang perlu kamu tahu: tarik tunai kartu kredit dikenakan biaya.
Umumnya, bank mengenakan biaya penarikan sebesar 3% hingga 6% dari jumlah yang ditarik, atau jumlah minimum tertentu (misalnya Rp50.000), tergantung mana yang lebih besar.
Contoh: Jika kamu menarik Rp1.000.000, dan biaya tarik tunai 4%, maka kamu akan dikenai biaya Rp40.000 langsung saat transaksi terjadi. Jumlah ini akan ditambahkan ke total tagihan bulan berikutnya.
Tak hanya itu, bunga harian biasanya mulai dihitung sejak hari transaksi dilakukan, bukan sejak tagihan diterbitkan. Artinya, semakin lama kamu membayar tagihan, semakin besar bunga yang ditanggung.
3. Perhatikan Batas Penarikan Tunai
Meskipun limit kartu kreditmu besar, bukan berarti kamu bisa menarik seluruhnya dalam bentuk tunai.
Bank biasanya membatasi jumlah maksimal penarikan tunai di angka 30-60% dari total limit kartu kredit.
Misalnya, jika kamu memiliki limit kartu kredit sebesar Rp10 juta, mungkin hanya Rp3-6 juta yang bisa ditarik tunai.
Sisanya tetap hanya bisa digunakan untuk transaksi non-tunai seperti belanja online, pembayaran tagihan, dan sebagainya.
4. Gunakan Hanya Saat Benar-Benar Mendesak
Tarik tunai kartu kredit bisa menjadi solusi cepat saat kamu dalam keadaan darurat, seperti harus membayar biaya rumah sakit atau kebutuhan mendesak lainnya yang tidak bisa ditunda.
Namun, hindari menggunakannya untuk konsumsi rutin atau belanja impulsif.
Gunakan fasilitas ini hanya saat benar-benar butuh, dan pastikan kamu sudah merencanakan bagaimana cara membayarnya dalam waktu dekat.
Ingat, kartu kredit bukan penghasilan tambahan, melainkan utang yang harus dikembalikan.
5. Bayar Tagihan Secara Penuh dan Tepat Waktu
Ini salah satu kunci agar kamu tidak terjebak dalam lingkaran utang kartu kredit: jangan hanya bayar minimum payment!
Meskipun bank membolehkan kamu membayar sebagian kecil dari total tagihan, sisa utang tetap akan dikenai bunga.
Idealnya, bayarlah tagihan secara penuh sebelum jatuh tempo, apalagi jika kamu sudah melakukan tarik tunai.
Semakin cepat kamu melunasi, semakin kecil bunga yang harus kamu bayar.
6. Gunakan Fasilitas Digital untuk Mengontrol Transaksi
Kini banyak aplikasi perbankan dan e-commerce seperti Shopee yang menyediakan fitur pengecekan tagihan dan pembayaran kartu kredit.
Manfaatkan fitur ini untuk melacak transaksi, mengetahui sisa limit, dan membayar tagihan tepat waktu.
Kalau kamu melakukan tarik tunai hari ini, jangan tunggu sampai tagihan keluar bulan depan.
Langsung siapkan dana pelunasan untuk menghindari beban bunga yang terus bertambah.
Tarik tunai menggunakan kartu kredit memang bisa jadi solusi instan di saat genting.
Tapi, ingatlah bahwa ini bukan uang gratis. Biaya, bunga, dan potensi utang yang membengkak harus menjadi pertimbangan utama.
Maka dari itu, gunakan dengan penuh perhitungan, hanya untuk kebutuhan mendesak, dan selalu pastikan kamu mampu melunasi tagihan tepat waktu.
Dengan memahami tips-tips di atas, kamu bisa tetap mengandalkan kartu kredit sebagai alat bantu keuangan yang aman dan efektif—bukan jebakan yang membawa beban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
7 HP Samsung Murah Rp1 Jutaan Terbaik 2025: Ada Kamera 50 MP, Baterai Tahan Lama
-
5 Rekomendasi HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025, Super Murah Performa Mewah
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi Body Lotion Super Murah Mulai Rp13 Ribuan, Gercep Atasi Kulit Kering
-
Winger yang Diabaikan Lionel Scaloni Segara Bela Malaysia, FAM Bayar Berapa?
Terkini
-
Kabar Gembira untuk Warga Bogor, Tersedia 9 Saldo DANA Gratis di Sini, Segera Klaim!
-
Bukan Sekadar Slogan, Bupati Bogor: Pancasila Harus Jadi Amalan
-
Waspada Paket Misterius: Modus Penipuan COD Ancam Kepercayaan Konsumen Digital
-
Indahnya Perjalanan Ibadah Ivan Gunawan, Ditemani Orang-orang Baik
-
Pedagang Pasar Bogor Tolak Relokasi, Dedie A. Rachim: Ini Rencana Jangka Panjang