SuaraBogor.id - Long weekend adalah momen yang tepat untuk beristirahat sejenak dari kesibukan sehari-hari dan mengisi ulang energi. Salah satu pilihan terbaik untuk menenangkan pikiran dan tubuh adalah berkunjung ke pantai-pantai eksotis di Sukabumi.
Pantai-pantai di kawasan ini menyuguhkan suasana damai, keindahan alam yang memesona, serta udara segar yang menyejukkan. Semuanya berpadu sempurna untuk memberikan pengalaman relaksasi yang mendalam.
Mengapa Memilih Pantai Sukabumi untuk Healing?
Berbeda dari destinasi wisata yang ramai, pantai-pantai di Sukabumi menawarkan ketenangan yang autentik. Di sini, Anda bisa meresapi suara ombak yang menenangkan, menyatu dengan alam, dan menikmati panorama pantai yang masih alami—semua elemen yang ideal untuk melepas stres dan mengisi kembali semangat hidup.
Healing di pantai bukan hanya soal liburan, tapi juga memberi ruang bagi pikiran dan jiwa untuk beristirahat.
Berikut Rekomendasi Pantai di Sukabumi untuk Healing di Long Weekend dilansir dari berbagai sumber;
Pantai Pelabuhan Ratu
Pantai ini adalah ikon Sukabumi yang terkenal dengan ombaknya yang besar dan pemandangan yang menawan.
Cocok untuk kamu yang ingin menikmati healing sekaligus melihat aktivitas para peselancar profesional.
Baca Juga: 5 Bank Yang Punya Fasilitas Kredit Mobil Terbaik di Indonesia, Solusi Bisa Beli Cash
Jangan lewatkan momen sunset yang magis di sini.
Terletak di ujung barat Sukabumi, pantai ini menawarkan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih.
Suasana yang masih alami membuatnya sangat cocok untuk kamu yang ingin benar-benar melepas stres dan menenangkan pikiran.
Pantai Karang Hawu memiliki pemandangan berupa hamparan batu karang yang menjorok ke arah laut.
Destinasi wisata ini memiliki akun Instagram yang fotogenik dan telah direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Keistimewaan Pantai Karang Hawu adalah batu karang berbentuk persegi panjang yang menjadi asal muasal nama lokasi tersebut.
Hawu berasal dari bahasa Sunda yang berarti perapian.
Selain berbentuk bulat, batu karang berukuran besar hingga kecil juga turut memengaruhi karakteristik pantai ini.
Pantai Cimaja
Pantai Cimaja sudah terkenal dengan ombaknya yang cocok untuk berselancar sejak tahun 80-an.
Tak heran jika banyak peselancar dari dalam dan luar negeri yang berkunjung ke pantai ini.
Pantai ini menjadi lokasi penyelenggaraan Cimaja Surfing Festival yang diikuti oleh 101 peselancar dari dalam dan luar negeri.
Pasir putih yang menyelimuti pantai dan deburan ombak yang sangat cocok untuk wisata pantai yang menyenangkan.
Pantai Seven Waves
Selain Pantai Cimaja, Pantai Seven Waves juga populer di kalangan peselancar terbaik dunia.
Merujuk pada situs Kemenparekraf, keunikan pantai ini terletak pada susunan ombaknya yang tampak berurutan sebanyak 7 kali.
Bagi yang ingin berkunjung ke pantai ini untuk berselancar, pantai ini paling populer pada bulan Juni-Juli.
Pada bulan tersebut, ombak biasanya diperuntukkan bagi peselancar pemula atau profesional yang baru menekuni profesi selancar.
Pantai ini cocok untuk healing dengan suasana yang lebih sepi dan tenang.
Area sekitar pantai juga dipenuhi dengan pepohonan rindang, ideal untuk piknik atau meditasi sambil menikmati udara segar.
Sejarah Kota dan Kabupaten Sukabumi
Sejarah Kota dan Kabupaten Sukabumi bermula dari pembukaan lahan perkebunan kopi di wilayah Priangan barat di masa pemerintahan kolonial VOC.
Karena besarnya permintaan akan komoditas kopi di Eropa, pada 1709 Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck mulai membuka perkebunan kopi di daerah Tjibalagoeng (Bogor), Tjiandjoer (Cianjur), Djogdjogan, Pondok Kopo, dan Goenoeng Goeroeh.
Perkebunan kopi di kelima daerah ini lalu mengalami perluasan dan peningkatan di era pemerintahan Gubernur Jenderal Hendrick Zwaardecroon (1718-1725), di mana Bupati Tjiandjoer saat itu, Wira Tanu III mendapatkan perluasan wilayah dari Zwaardecroon dengan syarat adanya pembukaan ladang-ladang kopi baru di wilayah tersebut.
Seiring waktu, kawasan sekitar perkebunan kopi di Goenoeng Goeroeh berkembang menjadi beberapa pemukiman kecil, salah-satunya adalah kampung Tjikole.
Pada 1776, Bupati Tjiandjoer Wira Tanu VI membentuk Kepatihan Tjikole yang merupakan pendahulu dari Kabupaten Sukabumi saat ini. Kepatihan Tjikole terdiri dari enam distrik yaitu Distrik Goenoeng Parang, Tjimahi, Tjiheoelang, Tjitjoeroeg, Djampang Koelon, dan Djampang Tengah.
Pusat kepatihannya berada di Tjikole karena dipandang memiliki lokasi yang sangat strategis untuk komunikasi antara Batavia dan Tjiandjoer yang saat itu merupakan ibu kota dari Keresidenan Priangan.
Tag
Berita Terkait
-
5 Bank Yang Punya Fasilitas Kredit Mobil Terbaik di Indonesia, Solusi Bisa Beli Cash
-
5 Rekomendasi Pinjaman Online Resmi OJK: Mudah, Aman, Bunga Ringan, dan Cukup Modal KTP
-
9 Ribu Kendaraan Serbu Puncak Bogor di Libur Panjang, Simak Imbauan Kepolisian
-
Jagorawi Arah Puncak Kembali Normal, Contraflow Disetop!
-
6 Tips Memilih Tempat Wisata Hemat Biaya untuk Liburan Berkualitas, Tanpa Bikin Kantong Kering
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor